2019
DOI: 10.32382/mf.v13i2.830
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

AKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. Savientum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli

Abstract: Buah Pisang Ambon merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan obat tradisonal, namun kulitnya hanya menjadi limbah buangan di masyarakat. Kulit buah pisang ambon mengandung senyawa tannin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas ekstrak kulit buah pisang ambon terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Kulit Buah Pisang Ambon yang diperoleh dari pasar Senggol Kota Makassar dikeringkan lalu di maserasi dengan pelarut etanol 96%, kemudian diuapkan hingga dipero… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…The experimental setup included the use of a ketoconazole solution with batch number 4591 as the positive control. Additionally, distilled water served as the negative control (Maulana et al 2020). After a 24-hour incubation period, the measurement of the generated inhibition zone was conducted.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…The experimental setup included the use of a ketoconazole solution with batch number 4591 as the positive control. Additionally, distilled water served as the negative control (Maulana et al 2020). After a 24-hour incubation period, the measurement of the generated inhibition zone was conducted.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…25 Peningkatan konsentrasi ekstrak daun mangga (Mangifera Indica L.) mempengaruhi diameter zona hambat yang terbentuk sehingga kemampuan tersebut berbeda-beda dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. 26 Kecepatan difusi suatu bahan antimikroba dapat dipengaruhi oleh perbandingan jumlah pelarut dan zat yang terlarut sehingga dalam keadaan tertentu bahan antimikroba dengan konsentrasi rendah dapat bekerja secara optimal. Bahan dengan konsentrasi rendah memiliki jumlah pelarut yang lebih banyak dibandingkan dengan zat terlarut.…”
Section: Hasilunclassified