Jerawat terjadi karena adanya gangguan peradangan yang umumnya dipicu oleh bakteri propionibacterium acne. Secara empiris, daun belimbing wuluh digunakan sebagai antibakteri untuk pengobatan jerawat dan penggunaanya masih secara tradisional dan kurang praktis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan masker gel wajah dari ekstrak daun belimbing wuluh sebagai antijerawat serta diuji stabilitas mutu fisik sediaan. Ekstraksi daun belimbing wuluh dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Formulasi dibuat dengan konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh 10,5% dengan konsentrasi carbopol 0,5%, 1% dan 2%. Desain dalam penelitian ialah pre and post test design. Evaluasi sediaan masker gel wajah meliputi uji organoleptis, pH ,homogenitas, daya sebar dan uji sineresis. Berdasarkan hasil penelitian, ketiga formula masker gel menunjukkan konsistensi yang berbeda pada uji daya sebar setelah 21 hari penyimpanan pada suhu kamar. Hasil evaluasi sediaan menunjukkan bahwa formula dengan konsentrasi carbopol 2% memenuhi mutu fisik yang lebih baik daripada formula lainnya.
Buah Pisang Ambon merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan obat tradisonal, namun kulitnya hanya menjadi limbah buangan di masyarakat. Kulit buah pisang ambon mengandung senyawa tannin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas ekstrak kulit buah pisang ambon terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Kulit Buah Pisang Ambon yang diperoleh dari pasar Senggol Kota Makassar dikeringkan lalu di maserasi dengan pelarut etanol 96%, kemudian diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas dengan metode difusi agar. Hasil uji aktivitas menunjukkan diameter zona hambat rata-rata untuk konsentrasi 2% sebesar 12 mm, konsentrasi 4% sebesar 16 mm, dan pada konsentrasi 8% sebesar 19,33 mm, Kotrimoksazole sebagai kontrol positif sebesar 22 mm dan aquadest steril sebagai kontrol negatif tidak memperlihatkan adanya zona hambat. Hasil uji statistik Kruskal-Wallis (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar semua perlakuan. Maka dapat disimpulkan bahwa semua konsentrasi ekstrak Kulit Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. Savientum L.)memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan Escherichia coli, dan aktivitas yang paling besar ditunjukkan oleh konsentrasi 8% walaupun aktivitasnya masih dibawah kontrol positif.Kata kunci : Kulit buah pisang ambon, ekstrak, aktivitas, Escherichia coli.
Black Cumin (Nigella sativa L.) contains unsaturated essential fatty acids that rejuvenate skin cells and delay the aging process. It contains tocopherol and polyphenols, which are phenolic compounds that act as antioxidants and ward off free radicals. This study formulates a cream body scrub containing Black Cumin flour (Nigella sativa L.) with variations of Triethanolamine concentration. It also examines the physical stability of each formula. Black cumin flour is made from dried black cumin seeds blended and sieved with a 30/40 mesh. It is then formulated into a Black Cumin cream scrub using a variation of Triethanolamine 2%, 3%, and 4% concentration. The three formulas were tested for physical stability before and after storage was accelerated using a climatic chamber in organoleptic, dispersal power, homogeneity, pH, and hedonics. The results show that the triethanolamine 2% does not meet the physical quality requirements for organoleptic, dispersal, and hedonic testing. Triethanolamine 3% meets almost all requirements of good physical quality except the dispersal and pH testing. Triethanolamine 4% does not meet physical quality requirements for organoleptic, pH, dispersal, and hedonic testing. Therefore, black cumin can be formulated into a cream scrub preparation with the best results using a triethanolamine 3% emulgator.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.