2017
DOI: 10.22435/mpk.v26i4.4822.191-200
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Akurasi Sistem Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian (Studi Tipikal Sejumlah Daerah di Indonesia) Masih Perlu Banyak Peningkatan: Sistem Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian di Beberapa Daerah, Indonesia 2014

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
1
0
8

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
8
Order By: Relevance
“…8 Kegiatan pencatatan kematian dan penyebab kematian yang dilakukan oleh Badan Litbangkes tahun 2010-2012 juga menunjukkan CDR 3,1-4,2 permil. 4,11 Hasil kegiatan serupa di beberapa kabupaten/kota di Indonesia juga menunjukkan hasil yang masih dibawah 7 permill. Misalnya CDR di Gianyar 4,4-5,1; Yogjakarta 2,1-3,5; dan Palembang 3,0-3,4 permill.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…8 Kegiatan pencatatan kematian dan penyebab kematian yang dilakukan oleh Badan Litbangkes tahun 2010-2012 juga menunjukkan CDR 3,1-4,2 permil. 4,11 Hasil kegiatan serupa di beberapa kabupaten/kota di Indonesia juga menunjukkan hasil yang masih dibawah 7 permill. Misalnya CDR di Gianyar 4,4-5,1; Yogjakarta 2,1-3,5; dan Palembang 3,0-3,4 permill.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Misalnya CDR di Gianyar 4,4-5,1; Yogjakarta 2,1-3,5; dan Palembang 3,0-3,4 permill. 4 Pilot study yang dilakukan oleh Rao dkk 14 di Pekalongan dan Surakarta tahun 2006-2007 juga menunjukkan bahwa kematian yang teregister CDR berkisar antara 5,9-6,8 permil. Padahal jelas bahwa ukuran kematian merupakan indikator dasar untuk penilaian kesehatan komunitas, idealnya menggunakan data dari registrasi kematian.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pada tahun 2010 dan 2011 diperluas pada 15 kabupaten/ kota (Langkat, Banjar, Bekasi, Gresik, Gianyar, Gowa, Manado, Kupang, Yogyakarta, Padang pariaman, Ambon, Sorong, Balikpapan, Palembang, dan Mataram). Berdasarkan evaluasi yang dilakukan untuk kegiatan tersebut khususnya pada kegiatan akurasi penyebab kematian: pelaksanaan kualitas coding ICD-10, kualifikasi dan pelatihan petugas pengode serta kualitas kode penyebab kematian, pada kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kota Metro, Kota Balikpapa dan Gowa masih dibawah 60%, sedangkan Kabupaten Gresik sudah di atas 60% (Sulistiyowati, Irianto, & Usman, 2017). Dengan demikian hanya Gresik yang kualitas penyebab kematiannya yang baik diantara kota-kota tersebut.…”
Section: Pada Tahun 2006 Indonesia Melakukan Upaya Peningkatan Sistemunclassified
“…Dan hanya 1,2% yang keakurasian penyebab kematiannya yang akurat secara penuh (Shah & Bala, 2012). Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, keakurasian data penyebab dasar kematian tergolong tinggi yaitu di atas 60 persen ( Mikkelsen, 2010;Sulistiyowati, Irianto and Usman, 2017). Oleh karena itu penelitian berfokus untuk menganalisis pengaruh antara kelengkapan sertifikat media penyebab kematian terhadap keakurasian penyebab dasar kematian.…”
Section: Pada Tahun 2006 Indonesia Melakukan Upaya Peningkatan Sistemunclassified