Bahan baku nori umunya rumput laut jenis Porphyra, yang sulit ditemukan dan dibudidayakan di Indonesia. Kelangkaan rumput laut jenis ini diakibatkan karena Indonesia mengimpor nori kepada negara lain, yang mencapai 2 Milyar per tahun. Rumput laut merah jenis Gracilaria gigas banyak ditemukan di Indonesia dengan penambahan daun kenikir dapat dijadikan alternatif sebagai bahan baku pembuatan nori. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan rumput laut merah Gracilaria gigas dan daun kenikir sebagai bahan baku pembuatan nori sehingga mendapatkan karakteristik fisik, kimia dengan atribut sensori yang dapat diterima konsumen. Penelitian menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu ukuran mesh penyaringan dan konsentrasi daun kenikir yang ditambahkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyaringan ukuran 60 mesh dan konsentrasi daun kenikir 5% menghasilkan nori Gracilaria gigas terbaik. Pada hasil analisis karakteristik kimia diperoleh nilai kadar air 11,04%, kadar abu 6,77%, kadar protein 22,44%, kadar lemak 0,85%, karbohidrat 58,91%, serat kasar 9,41%, dan aktivitas antioksidan IC 50 38,796 mg AAE/g. Pada hasil analisis karakteristik fisik diperoleh ketebalan 0,11 mm, kuat tarik 11,23 N, elongasi 0,65 cm, warna L 42,0, warna a sebesar-0,20, serta warna b sebesar 4,3. Berdasarkan hasil analisis sensori menggunakan RATA (Rate All That Apply) dengan 100 panelis konsumen menunjukkan nori Gracilaria gigas tidak berbeda dengan nori komersil dan dapat diterima konsumen Kata kunci : Daun Kenikir; Gracilaria gigas; Nori