An application of Altman Z-score model to analyze the bankruptcy risk: cases of multidisciplinary enterprises in Vietnam

Tung, Diep Thanh; Phung, Vo Thi Hoang

doi:10.21511/imfi.16(4).2019.16

Cited by 20 publications

(11 citation statements)

References 28 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Many studies that deal with Altman's original Z-score model have confirmed that this test is able to significantly differentiate the financial situation between failure companies and nonfailure companies (e.g., Tung et al [85]; Soon et al [86]; Reisz and Perlich [87]; for retail companies-Chaitanya [88] (accuracy of 94%); for nonfinancial services and industry companies-Alkhaib and Bzour [89] (accuracy of 93.8%)). Ashraf et al [90] found that both models by Altman and Zmijewski are decent for bankruptcy for emerging markets when applied in periods of financial crisis.…”

Section: Literature Review On Bankruptcy Prediction Modelsmentioning

confidence: 99%

Assessing the Impact of the COVID-19 Crisis on Hotel Industry Bankruptcy Risk through Novel Forecasting Models

et al. 2022

View full text Add to dashboard Cite

In this paper, we assess the impact of the COVID-19 crisis on the bankruptcy risk of a sample of 100 hotel companies and, consequently, on the hotel industry in the Republic of Serbia. The assessment applies to the period, 2019–2026, with the use of the data on the financial indicators for 2015–2020. Five novel structural time-series models, which have the indicators derived from Altman’s EM Z”-score model as predictors, were used, and a new conceptual framework for assessing bankruptcy risk is provided. The framework expands the applicability of credit-risk-scoring models to multiyear predictions, and it takes into account the dynamism of the transitions of the firms among Altman’s risk zones. The predictions that were obtained when the Springate and Zmijewski scores were applied along with the Altman Z”-scores demonstrate the fair applicability of the scores for the models that are introduced here. The results of the models were confirmed by 270 artificial neural networks and they were compared to the results of the classical time-series models. The crisis started to have a negative effect on bankruptcy risk in 2020, and this effect is expected to rise until 2023; currently, in 2022, the highest number of hotel companies may be headed for bankruptcy. Amelioration in the position of the companies cannot be expected before 2024; however, even in 2026, the risk of bankruptcy will remain high when compared to the pre-COVID-19 period and, thus, the surviving companies will become more fragile to any further exogenous changes. These results provide a basis for the adaption of state-supported measures and business policies in order to withstand the crisis and to ensure sustainability.

show abstract

Section: Literature Review On Bankruptcy Prediction Modelsmentioning

confidence: 99%

Assessing the Impact of the COVID-19 Crisis on Hotel Industry Bankruptcy Risk through Novel Forecasting Models

et al. 2022

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Hanya Menteri Keuangan saja yang dapat melakukan permohonan pailit terhadap perusahaan Asuransi yang kemudian dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (untuk selanjutnya disebut Otoritas Jasa Keuangan) sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan (Tung, 2019).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Kewenangan Pengajuan Permohonan Pailit terhadap Perusahan Asuransi Pasca Terbentuknya OJK

Marinka,

Suryono

2024

ijlj

View full text Add to dashboard Cite

Asuransi atau pertanggungan (Verzekering), di dalamnya tersirat pengertian adanya suatu risiko, yang terjadi belum dapat dipastikan, dan adanya pelimpahan tanggung jawab memikul beban risiko tersebut kepada pihak lain yang sanggup mengambil alih tanggung jawab. Sebagai kontra prestasi dari pihak lain yang melimpahkan tanggung jawab ini, ia diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak yang menerima pelimpahan tanggung jawab. Metode pendekatan adalah perundang undangan, konseptual, kasus. Tujuan adalah untuk mengetahui yang memiliki kewenangan mengajukan kepalitan Perusahaan asuransi jika tidak ditanggapi oleh OJK. Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Dari undang-undang tersebut sudah sangat jelas bahwa yang boleh mengajukan permohonan kepailitan perusahaan asuransi hanyalah OJK dan tidak boleh ada campur tangan dari pihak lain. Independen sendiri dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) memiliki pengertian bahwa dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenangnya, OJK tidak bisa dicampurtangani oleh pihak manapun termasuk oleh Pemerintah kecuali atas hal yang dinyatakan secara jelas di dalam Undang-Undang ini. Jika pengajuan permohonan pernyataan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang tidak ditanggapi oleh OJK maka terjadi kekosongan hukum. Dikarenakan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dan Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) hanya mengatur tentang pihak yang berwenang mengajukan permohonan pernyataan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang namun tidak mengatur tentang bagaimana jika pengajuan permohonan tidak ditanggapi oleh OJK.

show abstract

“…Esto ha dado lugar a una gran cantidad de aplicaciones y modificaciones del modelo de Altman Z-Score ya sea para países específicos, empresas privadas o mercados emergentes (Kapounek et al, 2022). Recientemente se han publicado investigaciones sobre la adaptación del modelo de puntaje Z de Altman en sectores específicos de diferentes economías tales como: empresas privadas europeas (Kapounek et al, 2022), empresas de turismo, hotelería y restaurantes (Goh et al, 2022;Lestari et al, 2021), en empresas de aviación (Divekar y Sukhari, 2021), empresas de comercio al por mayor y por menor (Buele et al, 2021), empresas de la industria automovilística (Swalih et al, 2021), empresas del sector inmobiliario de la India (Sidhu y Katoch, 2019), en las micro, pequeñas y medianas empresas en India (Prakash y Verma, 2019), empresas multidisciplinaria de Vietnam (Tung y Phung, 2019), empresas manufactureras (Siwi et al, 2018), entre otros.…”

Section: Revisión De Literaturaunclassified

Untitled

2023

retos

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

An application of Altman Z-score model to analyze the bankruptcy risk: cases of multidisciplinary enterprises in Vietnam

Cited by 20 publications

References 28 publications

Assessing the Impact of the COVID-19 Crisis on Hotel Industry Bankruptcy Risk through Novel Forecasting Models

Assessing the Impact of the COVID-19 Crisis on Hotel Industry Bankruptcy Risk through Novel Forecasting Models

Kewenangan Pengajuan Permohonan Pailit terhadap Perusahan Asuransi Pasca Terbentuknya OJK

Untitled

Contact Info

Product

Resources

About