“…IAA dan IBA merupakan auksin alami yang disintesis oleh tumbuhan, efektif untuk inisiasi akar adventif, tetapi tidak terlalu efektif untuk pembentukan kalus, sedangkan 2,4-D yang merupakan auksin sintetik yang berfungsi sebaliknya, memiliki pengaruh kuat dalam membentuk kalus (George, 1993). Penggunaan kombinasi auksin dan sitokinin sangat penting dalam pembentukan kalus gaharu, dimana adanya sitokinin dengan konsentrasi yang lebih tinggi dapat memicu pembelahan sel (Ito et al, 2005;Qi et al, 2005;Saikia et al, 2012;Daud, 2013;Khairunisa, 2013;Zalikha, 2013;Jayaraman et al, 2014). Kombinasi yang terbaik untuk menginduksi kalus A. crassna diperoleh pada medium MS dengan penambahan 10 -6 M 2,4-D dan 10 -6 M BA (Okudera and Ito, 2009), sedangkan kombinasi 2 mg/L 2,4-D dan 0,1 mg/L kinetin dapat menginduksi kalus dari daun A. malaccensis hingga 70-73% dengan biomassa yang tinggi dan tumbuh cepat (Saikia et al, 2013).…”