Sedimentation due to the land function shifting in the mangrove area at Inner Ambon Bay has been going on for a long time. This study aims to analyze the changes in substrate characteristics, including the colour and size of sediment particles, and to recommend management directions for the area. This research was conducted in October 2023 in Passo mangrove area in Ambon. Substrate samples were collected from nine stations using the coring method by applying a sediment core 30 cm deep. Stations 1-3 were located near the residential area; stations 4-6 were 50 meters from stations 1-3 towards the forest so were stations 7-9. The samples from each station were divided into three sections per 10 cm depth. The samples were then dried, sieved, and weighed for further analysis. The changes in substrate colour were descriptively described using field documentation, while the particle sizes of sediments were analyzed using the Wentworth Scale. Furthermore, a descriptive qualitative approach was applied to formulate the management directions. The result shows that substrate colour and particle size at stations 1-3 are altered. The colour at Stations 1-3 is different from other stations, which is light brown, while the others are black. The particle size dominated at Stations 1-6 is fine sand (0.025 mm), whereas the substrates at Stations 7-9 are dominated by silt (0.06 mm). Considering the high activities of land function shifting in Passo and Lateri Villages, the alteration will continue significantly. Therefore, four directions to manage the area are defined as follows: 1) the regulation regarding 30% of the land area assigned for green open space must be obeyed; 2) terrestrial vegetation planting for erosion control; 3) mangroves planting; and 4) continual research for monitoring and evaluation purpose.
ABSTRAK
Permasalahan sedimentasi akibat alih fungsi lahan atas untuk pemukiman di kawasan mangrove Teluk Ambon Dalam telah berlangsung dalam kurun waktu yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan karakteristik substrat meliputi warna dan ukuran partikel sedimen, serta merekomendasikan arahan pengelolaan pada kawasan hutan mangrove Desa Passo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2023 di kawasan mangrove Desa Passo, Kota Ambon. Sampel substrat diambil pada sembilan stasiun dengan metode coring menggunakan sedimen core sederhana hingga kedalaman 30 cm. Stasiun 1-3 berada di dekat pemukiman, stasiun 4-6 berada sejauh 50 m dari stasiun 1-3 ke arah mangrove, sama halnya dengan stasiun 7-9. Sampel substrat yang diperoleh dibagi menjadi tiga bagian menurut kedalaman masing-masing berukuran 10 cm. Sampel substrat dikeringkan kemudian diayak dan ditimbang untuk dianalisa lebih lanjut. Perubahan warna substrat akan dianalisis secara deskriptif berdasarkan dokumentasi lapangan, sedangkan ukuran partikel sedimen dianalisis dengan menggunakan Skala Wentworth. Arahan pengelolaan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan pada stasiun 1-3 telah terjadi perubahan substrat meliputi warna dan ukuran partikel, dibandingkan stasiun lainnya. Warna susbtrat pada stasiun 1-3 cenderung coklat muda, sedangkan stasiun lainnya berwarna hitam. Ukuran partikel sedimen yang mendominasi stasiun 1-3 juga stasiun 4-6 adalah pasir halus (0,025 mm), sedangkan stasiun 7-9 didominasi oleh lumpur (0,063 mm). Mengingat tingginya aktivitas pembukaan lahan untuk pemukiman di daerah Desa Passo dan Lateri, maka perubahan substrat akan terus terjadi secara signifikan. Terdapat empat arahan pengelolaan yaitu: 1) persentase ruang terbuka hijau sebesar 30% harus dipatuhi; 2) penanaman vegetasi penahan erosi di lahan atas; 3) penanaman mangrove; dan 4) melakukan penelitian sebagai upaya monitoring evaluasi.
Kata Kunci: Warna substrat, ukuran butiran, mangrove, alih fungsi lahan, pengelolaan