2017
DOI: 10.15578/jkn.v12i3.6261
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisa Hidro Oseanografi Pulau Liwungan Untuk Studi Kelayakan Struktur Dermaga Apung

Abstract: Kajian hidro oseanografi digunakan untuk menentukan lokasi penempatan dermaga apung yang sesuai di Pulau Liwungan Kabupaten Pandeglang-Jawa Barat.  Dermaga apung di pulau tersebut nantinya akan digunakan sebagai pendukung kegiatan wisata bahari. Penggunaan dermaga apung dipilih karena mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan dermaga konvensional, utamanya dari segi biaya dan kemudahan pemasangan. Akan tetapi, dermaga jenis ini mememerlukan kondisi fisik perairan yang spesifik. Pada studi ini, dilakuka… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Pemodelan hidrodinamika pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MIKE21 untuk mengetahui karakteristik hidrodinamika (Nugraha et al, 2014) serta transpor sedimen dengan menggunakan arus gelombang (Sufyan et al, 2017) (Wibisono, 2005;Syafik et al, 2013) dan arus laut mempunyai peran besar terhadap transpor sedimen (Dronkers, 2005;Rachmat & Purwanto, 2011 Error tersebut muncul mungkin diakibatkan oleh adanya pengaruh faktor luar seperti angin dan gelombang pada data ADCP (Wisha et al, 2015;Triatmodjo, 2011). Dengan demikian hasil validasi tersebut menunjukkan error yang cukup kecil dan korelasi yang kuat antara model dengan data pengukuran, sehingga dapat dikatakan bahwa model hidrodinamika ini telah mendekati kondisi sebenarnya dan dapat digunakan untuk menganalisis kondisi arus dan transpor sedimen pada penelitian ini (Sugiyono, 2014, Novico et al, 2013.…”
Section: Bahan Dan Metodeunclassified
“…Pemodelan hidrodinamika pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MIKE21 untuk mengetahui karakteristik hidrodinamika (Nugraha et al, 2014) serta transpor sedimen dengan menggunakan arus gelombang (Sufyan et al, 2017) (Wibisono, 2005;Syafik et al, 2013) dan arus laut mempunyai peran besar terhadap transpor sedimen (Dronkers, 2005;Rachmat & Purwanto, 2011 Error tersebut muncul mungkin diakibatkan oleh adanya pengaruh faktor luar seperti angin dan gelombang pada data ADCP (Wisha et al, 2015;Triatmodjo, 2011). Dengan demikian hasil validasi tersebut menunjukkan error yang cukup kecil dan korelasi yang kuat antara model dengan data pengukuran, sehingga dapat dikatakan bahwa model hidrodinamika ini telah mendekati kondisi sebenarnya dan dapat digunakan untuk menganalisis kondisi arus dan transpor sedimen pada penelitian ini (Sugiyono, 2014, Novico et al, 2013.…”
Section: Bahan Dan Metodeunclassified
“…The distribution of the mangrove species in SAL explains the irregular cluster and zonation. The mangrove zonation refresent the cluster of mangrove to illustrate the adaptation of species to reduce impact of disturbance (Toosi et al 2022), and climate change, such as storms (Cameron et al 2019;Branoff 2020;Wang et al 2020), sea level rise (Latiefa et al 2018;Cherry and Cherry 2020;Cahoon et al 2021), seawater inundation (Bullock et al 2017;Hilmi et al 2021aHilmi et al , 2022a, sea tide, freshwater and seawater supply (Sufyan et al 2017;Hilmi et al 2022c), industrial activity, water pollution, and anthropogenic activity (de Almeida Duarte et al 2017;Nour et al 2019). Based on previous studies, clustering, and specific ordination can describe the ecological connectivity of the mangrove ecosystem (d'Acampora et al 2018), which plays a role in coastal protection, abrasion prevention, sedimentation, nutrient cycling, and mangrove conservation (Doughty et al 2016).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…[29] explain the potential of sedimentation between 0.3 Mm3 y-1 within a period of 1927-1970 to 0.8 Mm3 yr-1 within a period of 1970-2002, and the possibility of sediment flux in the lagoon is 257, .7 g m-2s-1 (rainy season) and 6.8 g m-2s-1 (dry season) [11] will cause mangrove and lagoon degradation Many researchers also state that the sediment flux is a sedimentation indicator in W-SAL, which influences aquatic organisms' habitat, lagoon, and mangrove ecosystem [30]. The negative impacts of sedimentation in the lagoon ecosystem are decreasing of mangrove diversity and density, lagoon degradation, organisms death, land accretion and deposition [9], [31], the disturbance of ecological resilience [32], mangrove dying, and stunting [22].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%