XYZ adalah salah satu perusahaan unggas terintegrasi terbesar di negara ini dan merupakan perusahaan nasional yang memproduksi pakan ternak. Perusahaan ini membagi proses produksinya menjadi empat bagian yaitu intake section, batching section, pellet section dan packing section. Diantara ke empat bagian tersebut, batching section adalah yang memiliki resiko downtime mesin terbesar. Setiap mesin di batching section memiliki jumlah yang bervariasi kecuali mesin mixer dan hammer mill yang hanya berjumlah 1. Mesin hammer mill memiliki jumlah downtime yang sangat besar jika dibandingkan dengan mesin yang lain. Hammer mill adalah mesin yang digunakan untuk menggiling berbagai padatan. Mesin ini merupakan salah satu key equipment yaitu kelangsungan proses produksi sangat bergantung pada kelancaran mesin tersebut. Mesin hammer mill dalam kegiatannya tidak dapat bekerja secara optimal atau belum memiliki performansi yang baik dikarenakan tidak adanya jadwal pemeliharaan yang tepat yang dilakukan perusahaan. Metode yang digunakan adalah Reliability Availability Maintainability (RAM) yang bertujuan mengetahui nilai keandalan, ketersediaan dan kemampuan perawatan mesin hammer mill yang memenuhi standar sehingga dapat menghasilkan jadwal pemeliharaan yang tepat. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai reliability system sebesar 81,37% pada R(t) = 336 jam, nilai maintaibility system sebesar 82% dengan waktu perbaikan M(t) = 11 jam, nilai inherent availability sebesar 99,23% dan nilai operational availability sebesar 98,75%.