Seiring dengan peningkatan keanekaragaman pangan yang makin tinggi, apabila tidak diiringi dengan kualitas pangan yang baik, maka akan menyebabkan keracunana makanan dan menimbulkan penyakit. Dampak yang dihasilkan oleh keracunana makanan akan berakibat pada kelangsungan dan ketahanan industri makanan khususnya pada skala rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas tahu melalui penerapan Good Manufacturing Practices (GMP). Penelitian menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan observasional. Aspek GMP yang diteliti adalah lokasi dan lingkungan produksi, bangunan dan fasilitas, peralatan produksi, suplai air dan sarana penyediaan air, fasilitas kegiatan hygiene sanitasi, kesehatan dan hygiene karyawan, pemeliharaan program hygiene sanitasi, penyimpanan, pengendalian proses, pelabelan, pengawasan oleh penanggungjawab, penarikan produk, pencatatan dan dokumentasi, dan pelatihan karyawan serta pemeriksaan kualitas tahu yang dihasilkan oleh IRT. Hasil penilaian penerapan GMP pada IRT adalah 54,47%, termasuk dalam kategori penilaian cukup. Pemeriksaan kualitas fisik tahu tidak berasa, berbau, dan berwarna putih normal, hasil uji bakteriologis Eschencia coli adalah 2,7.104 gram dan salmonella adalah 0 gram atau negativ sedangkan hasil uji arsen kimiawi khususnya arsen adalah 0,047 mg/l. Berdasarkan aspek GMP perlu adanya perbaikan proses produksi dari pihak IRT terhadap aspek-aspek yang kurang, yaitu lokasi dan lingkungan produksi, fasilitas dan kegiatan hygiene sanitasi, pelabelan, pencatatan dan dokumentasi, dan pelatihan karyawan sehingga aspek-aspek tersebut sesuai dengan standar operasional prosedur GMP dan menghasilkan kualitas tahu yang dapat memenuhi standar.