Analisa Pengaruh Penerapan Budaya 5s Terhadap Produktivitas Karyawan Di Pt Samsung Electronics Indonesia, Bekasi

Abstract

Strategi memenangkan persaingan telah memicu penerapan konsep baru di perusahaan manufaktur khususnya industri elektronik. Tujuan penelitian ini adalah menginvestigasi dampak penerapan budaya 5S sebagai upaya meningkatkan produktivitas karyawan PT Samsung Electronics Indonesia dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sumber primer yang dikumpulkan melalui bantuan instrumen kuesioner dibagikan ke responden yang telah terlibat langsung. Jumlah sampel sebanyak 155 karyawan di bagian Manufacturing Engineering Departement. Pengolahan dan analisis diawali uji validitas dan reliabilitas. Deskripsi data direpresentasikan dengan angka minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Pemenuhan tahapan uji asumsi klasik yang berupa normalitas, heterokedastisitas, multikolinearitas dan autokorelasi harus dilakukan sebelum regresi linier berganda. Hasil uji parsial dan simultan memperlihatkan bahwa seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke memiliki kontribusi positif signifikan terhadap produktivitas karyawan. Proporsi semua variabel bebas terhadap variabel terikat yang digambarkan oleh nilai koefisien determinasi (adjusted R Square) sebesar 0,460 atau 46%, sedangkan sisanya (54%) ditentukan faktor lain. Peranan shitsuke paling dominan selama proses pengamatan, artinya kerajinan dan pembiasaan untuk bertindak terhadap apa yang diinginkan harus ditempuh meskipun sulit. The strategy to win the competition has triggered the application of new concepts in manufacturing companies, especially the electronics industry. The aims of this research is to investigate the impact of implementing 5S culture as an effort to increase the productivity of PT Samsung Electronics Indonesia by using a quantitative approach. Primary sources collected through the help of questionnaire instruments were distributed to respondents who had been directly involved. The total sample of 155 employees in the Manufacturing Engineering Department. Processing and analysis begins with a validity and reliability test. The description of the data is represented by minimum, maximum, average and standard deviation. Fulfillment of the classical assumption test stages in the form of normality, heterokedasticity, multicollinearity and autocorrelation must be performed before multiple linear regression. Partial and simultaneous test results show that seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke have a significant positive contribution to employee productivity. The proportion of all independent variables to the dependent variable described by the coefficient of determination (adjusted R Square) of 0.460 or 46%, while the rest (54%) is determined by other factors. Shitsuke's role is most dominant during the observation process, meaning that the craft and habituation to act on what is desired must be pursued even though it is difficult.

Application of 5S Management in Improving the Quality of Furniture Production in Meubel Karya Agung of Ponorogo Regency

“…In addition, narrow workplaces and infrastructure facilities such as places or containers become obstacles to the application of Sort in Meubel Karya Agung. (Yudhanto & Purwanto, 2020).…”

Penerapan Budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) terhadap Produktivitas Karyawan

“…Dengan dilakukan penataan dan penyimpanan barang ditempat kerja mempermudah karyawan dalam menemukan barang yang dibutuhkan. Hasil penielitian (Yudhanto & Purwanto, 2020) menjelaskani variabel Seiton mempunyai pengaruh yang positif pada produktivitas kerja. Identifikasi masalah yang terjadi dalam penerapan Seiton (Rapi) di PT.…”

“…5S kepanjangan dari Seiri (Ringkas), Seitoni (Rapih), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin) (Hernita et al, 2020). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh (Yudhanto & Purwanto, 2020) yang menunjukkan bahwa implementasi seiri sudah berjalan dengan baik, tetapi pernyataan tersebut bertolak belakang dengan penelitian (Norikun et al, 2019) yang menyatakan Seiri terhadap produktivitas kerja menunjukkan bahwa seiri atau ringkas tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kinerja karyawan. karena sebagian karyawan menyatakan bahwa ringkas barangbarang mereka disimpan dan dirapihkan masing-masing individu.…”

Analisis lingkungan kerja pada area gudang garmen menggunakan metode 5S di PT XYZ

“…Salah satu faktor yang dapat memaksimalkan kinerja SDM tersebut adalah budaya kerja dan lingkungan kerja. Dimana budaya kerja merupakan suatu nilai-nilai yang bersatu menjadi sifat maupun kebiasaan yang tercermin dari sikap menjadi perilaku dan tindakan dalam bekerja [4] dan hal tersebut yang memungkinkan dapat meningkatkan kinerja dari SDM itu sendiri [5].…”