Penelitian ini bertujuan menganalisis ketimpangan akses beasiswa dan dampaknya pada keberlangsungan pendidikan mahasiswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif terhadap data mahasiswa yang menerima beasiswa, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketimpangan akses beasiswa telah menyebabkan; (1) akses beasiswa hanya mungkin bagi mahasiswa dengan kemampuan akademik tinggi IPK 3.00 ke atas, padahal justru beasiswa itu harus bisa diakses oleh mahasiswa yang kapasitas akademiknya rendah sebagai motivasi belajar baginya. (2) Mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik rendah dan karenanya tidak bisa mengakses beasiswa cenderung memanfaatkan kesempatan magang kuliah sebagai tempat kerja dan karenanya menjadi alasan untuk tidak menyelesaikan kuliah dan demi menopang ekonomi orangtuanya. (3) Proses seleksi beasiswa cenderung digeneralisir dari tingkat pekerjaan orangtua. Orangtua PNS tidak mendapat kesempatan untuk menakses beasiswa karena dianggap secara pendapatan memadai untuk biaya kuliah dan biaya hidup keluarga. Padahal, dalam kenyataannya, banyak mahasiswa dari keluarga PNS, pendapatan orangtuanya tidak cukup memadai untuk membiayai kuliah dan sekolah beberapa anak serta biaya hidup rumah tangga. Atas alasan ini, banyak mahasiswa memiliki putus kuliah karena beban tanggungan orangtua yang tidak memadai.