2019
DOI: 10.29122/alami.v3i1.3399
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Bahaya, Kerentanan Dan Risiko Bencana Tsunami Di Provinsi Papua Barat

Abstract: The meeting of the 3 world plates, the Eurasian Plate, the Indo-Australian Plate, and the Pacific Plate in eastern Indonesia, caused a high potential for earthquake and tsunami events in the area. The frequency of tsunami events in eastern Indonesia including West Papua Province is quite large. Tsunamis are mostly caused by earthquakes originating from the sea, but can also be triggered by submarine landslides, volcanic eruptions at sea, gas extrusions, celestial bodies, nuclear explosions and other generating… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
3
0
7

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(10 citation statements)
references
References 2 publications
0
3
0
7
Order By: Relevance
“…Teluk Wondama, Kabupaten Manokwari) dan Provinsi Papua Barat bagian utara (Kota Manokwari, Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong). Kabupaten Manokwari berpotensi bencana tinggi tsunami meskipun persebaran yang relatif terbatas karena topografi yang relatif tinggi .Kecamatan yang memiliki area berisiko tinggi di Kabupaten ini yaitu Kecamatan Manokwari Timur sebesar 60,68% (Naryanto, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Teluk Wondama, Kabupaten Manokwari) dan Provinsi Papua Barat bagian utara (Kota Manokwari, Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong). Kabupaten Manokwari berpotensi bencana tinggi tsunami meskipun persebaran yang relatif terbatas karena topografi yang relatif tinggi .Kecamatan yang memiliki area berisiko tinggi di Kabupaten ini yaitu Kecamatan Manokwari Timur sebesar 60,68% (Naryanto, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sebagian besar penyebab tsunami dikarenakan oleh gempa yang menimbulkan longsoran bawah laut. Dimana posisi kejadian longsoran sulit ditemukan sehingga banyak yang tidak menyadari kejadian ikutan tersebut (Naryanto, 2019). Dampak dari bencana tsunami sangatlah besar karena dapat menimbulkan kematian, kehilangan dan kerusakan sarana prasarana serta mengganggu keadaan psikologi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tiga komponen bencana tersebut saling berhubungan terhadap kejadian bencana, jika ancaman lebih besar dari pada kerentanan dan Kapasitas maka kemungkinan besar suatu pemukiman akan mengalami bencana (Susilawati, 2018). Acaman bencana terdiri dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, pencemaran udara, penebangan liar, letusan gunung api, hujan angin, petir, kekeringan, kebakaran hutan, dan kecelakaan sistimatis, kerentanan terdiri dari jumlah penduduk yang terpapar dan kapasitias terdiri dari individu serta organisasi yang membantu pengurangan resiko bencana (Naryanto, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sesuai dengan UU No 24 Tahun 2007, pembentukan BNPB di pusat dan BPBD di daerah diharapkan dapat m enduk ung penanggulangan bencana y a n g t e r l a k s a n a dengan lebih terarah, terpadu, menyeluruh, efisien serta terkoordinasi. Untuk meningkatkan berlangsungnya peran dan fungsi BPBD, maka pengkajian terhadap aspek kebencanaan dalam setiap rencana pembangunan wajib dilakukan, mulai dari yang bersifat makro-politis sampai dengan yang bersifat mikro-teknis (Naryanto, 2017;Naryanto, 2019). Peta bahaya tsunami merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Serang untuk berbagai kebutuhan perencanaan pembangunan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Gempa yang terjadi di Indonesia dikategorikan menjadi tiga, yaitu gempa yang berasosiasi dengan penunjaman lempeng (zona subduksi), gempa akibat patahan yang bergerak dan gempa vulkanik. Gempa yang berkaitan dengan penunjaman lempeng, jalur gempa yang terjadi mengikuti zona penunjaman yang ada (Naryanto, 2019 (Bock et al, 2003).…”
Section: Metode Umumunclassified