2021
DOI: 10.33023/jikep.v7i2.728
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kekambuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa (Odgj) Di Wilayah Kerja Puskesmas Geneng Kabupaten Ngawi

Abstract: Gangguan jiwa memerlukan proses yang panjang didalam pemulihan dan penyembuhanya. Proses tersebut memerlukan dukungan yang penuh dari keluarga, karena keluarga adalah tempat yang paling tepat untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) belajar berinteraksi setelah mereka keluar dari rumah sakit. Dukungan keluarga yang baik akan membantu mempercepat proses pemulihan dan dapat menjegah terjadinya kekambuhan. Apabila orang dengan gangguan jiwa mengalami kekambuhan hal ini akan memperparah penyakit dan kemungkinan unt… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Faktor eksternal meliputi dukungan psikososial keluarga, status ekonomi, jarak antara rumah dengan rumah sakit, dan sarana atau fasilitas yang dimiliki rumah sakit (Hendrawati, 2018). Dukungan keluarga bagi penderita gangguan jiwa dapat membuat Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) lebih aman dalam beraktivitas sehari-hari (Ekayamti, 2021) Berdasarkan data yang tercantum dalam tabel 4.1 diketahui bahwa paling banyak responden dengan anggota keluarga mengalami gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Paron adalah perempuan, jumlah responden perempuan mencapai 51 (53.7%) responden dan dalam rentang usia paling banyak yaitu 36-45 tahun sejumlah 35 (36.8%) responden. Pendidikan terakhir responden paling banyak yaitu tamat SD dengan jumlah 41 (43.2%) responden.…”
Section: Organisasiunclassified
“…Faktor eksternal meliputi dukungan psikososial keluarga, status ekonomi, jarak antara rumah dengan rumah sakit, dan sarana atau fasilitas yang dimiliki rumah sakit (Hendrawati, 2018). Dukungan keluarga bagi penderita gangguan jiwa dapat membuat Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) lebih aman dalam beraktivitas sehari-hari (Ekayamti, 2021) Berdasarkan data yang tercantum dalam tabel 4.1 diketahui bahwa paling banyak responden dengan anggota keluarga mengalami gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Paron adalah perempuan, jumlah responden perempuan mencapai 51 (53.7%) responden dan dalam rentang usia paling banyak yaitu 36-45 tahun sejumlah 35 (36.8%) responden. Pendidikan terakhir responden paling banyak yaitu tamat SD dengan jumlah 41 (43.2%) responden.…”
Section: Organisasiunclassified
“…Gangguan jiwa dapat terjadi karena adanya faktor pemicu atau pencetus dimana salah satunya adalah dari fungsi afektif dalam keluarga yang tidak dapat berjalan dengan baik dan dukungan sosial dimasyarakat rendah. 1 Masalah kesehatan jiwa semakin meningkat, berdasarkan penelitian WHO (World Health Organization) pada tahun 2019 menyatakan terdapat 264 juta orang mengalami depresi, 45 juta orang menderita gangguan bipolar, 50 juta orang mengalami demensia dan 20 juta orang jiwa mengalami skizofrenia. 2 Di Indonesia pada tahun 2020 Kemenkas (Kementrian Kesehatan) mencatat selama pandemik covid-19 sampai dengan Juni 2020 terdapat 277 ribu kasus gangguan jiwa, jumlah kasus ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2019 hanya terdapat 197 ribu kasus.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ekayamti (2021) 9 hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi tingkat kekambuhan ODGJ sebagian besar berada pada tingkat kekambuhan jarang yaitu sejumlah 50 (62,5%) orang. Orang dengan gangguan jiwa apabila mengalami kekambuhan maka akan memerlukan waktu yang lebih panjang dan lama untuk mengembalikan mereka pada keadaan pulih, dan apabila kekambuhan berulang atau lebih sering akan semakin memperburuk keadaan ODGJ sehingga kemungkinan untuk sembuh seperti keadaan semula menjadi sulit.…”
Section: Analisis Univariatunclassified
“…Berbeda dengan penelitian oleh Ekayamti (2021) dukungan penilaian menempati urutan ketiga setelah dukungan emosional dan informasional. Penelitian Ekayamti (2021) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan penilaian dengan tingkat kekambuhan ODGJ (25).…”
Section: Pembahasanunclassified