Gangguan jiwa merujuk pada gangguan perilaku dan disfungsi manusia, termasuk disfungsi biologis, psikologis, dan perilaku, serta gangguan dalam kemampuan berkomunikasi sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi hubungan antara dukungan keluarga dengan sikap keluarga dan kepatuhan minum obat pada pasien dengan gangguan jiwa di Wilayah kerja Puskesmas Paron. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 95 individu yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui penggunaan kuesioner dukungan keluarga, kuesioner sikap keluarga, dan kuesioner kepatuhan minum obat yang diukur dengan menggunakan Medication Adherence Rating Scale (MARS-10). Analisis statistik dilakukan menggunakan metode Korelasi Rank Spearman. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat dukungan keluarga yang baik, sikap keluarga yang positif, dan tingkat kepatuhan yang tinggi dalam minum obat. Dalam analisis hubungan antara dukungan keluarga dengan sikap keluarga, didapatkan hasil ρ-value sebesar 0,084. Sementara itu, dalam analisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat, ditemukan nilai ρ-value sebesar 0,011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan sikap keluarga pasien gangguan jiwa. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa