Introduction: The Covid-19 pandemic which hit 215 countries has an impact on all aspects of life for the world community, including Indonesia. One of the most significant impacts is the world of education. The government policy towards education is to do distance learning or learning from home. This changing learning system raises various problems, especially for nursing students. Competencies that must be mastered by nursing students, especially at the final level, apart from a cognitive perspective, are also abilities in the psychomotor field and skills where this ability is obtained by laboratory practice and the ability to provide direct nursing care to patients in the hospital. This change raises its own problems for student psychology, students have feelings of anxiety and worry about their studies. Students also questioned whether they can graduate at the specified time. This study aims to analyze the relationship between anxiety and coping mechanisms in final semester nursing students during the COVID-19 pandemic. Methods: This study used a descriptive correlational design with a cross sectional approach. The population is students of the Akper Pemkab Ngawi in the final semester of the 2018/2019 academic year, the sampling technique used is total sampling with a total of 110 respondents. The anxiety instrument used is the STAI measurement scale and the scale of the coping mechanism. The statistical test used is the Pearson correlation. Results: The results obtained were that there was a significant relationship between anxiety and the coping mechanism used by students with a value of p = 0.007 for the state anxiety scale and p = 0.000 for the trait anxiety scale. Conclusion: Based on the results of the study, it can be concluded that the final semester student anxiety during the Covid-19 pandemic is more towards momentary anxiety, where this could have happened because the feeling of uncertainty in their study was related to the covid-19 pandemic
Gangguan jiwa memerlukan proses yang panjang didalam pemulihan dan penyembuhanya. Proses tersebut memerlukan dukungan yang penuh dari keluarga, karena keluarga adalah tempat yang paling tepat untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) belajar berinteraksi setelah mereka keluar dari rumah sakit. Dukungan keluarga yang baik akan membantu mempercepat proses pemulihan dan dapat menjegah terjadinya kekambuhan. Apabila orang dengan gangguan jiwa mengalami kekambuhan hal ini akan memperparah penyakit dan kemungkinan untuk sembuh menjadi lebih sulit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga yang meliputi dukungan penilaian, dukungan emosional, dukungan informasional dan dukungan instrumental dengan tingkat kekambuhan pada ODGJ. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dengan angota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yang berada diwilayah kerja Puskesmas Geneng Kabupaten Ngawi dengan jumlah sampel sebesar 80 responden dan tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pada setiap variable dan kemudian dilakukan uji statistic dengan chi square. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan yang bermakna pada dukungan penilaian terhadap tingkat kekambuhan dengan nilai p=0,001 (p<0,05), dukungan emosional dengan nilai p=0,001 (p<0,05), tidak terdapat hubungan antara dukuangan instrumental terhadap tingkata kekambuhan ODGJ dengan niali p=0,131 (p>0,05), dan terdapat hubungan yang signifikan antara dukuangan informasional terhadap tingkat kekambuhan ODGJ dengan nilai p=0,003 (p<0,05). Kesimpulan hasil penelitian bahwa dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap tingkat kekambuhan pada ODGJ, dimana semakin baik dukungan yang diberukan keluarga tingkat kekambuhan berulang pada ODGJ dapat dihindari
Penyebaran Virus Corona merupakan ancaman kesehatan global paling serius dalam beberapa dekade terakhir Mekanisme koping merupakan cara mengatasi stress dan kecemasan dengan memperdayakan diri. Kecemasan adalah gangguan alam yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan mahasiswa tingkat III yang akan melaksanakan praktik klinik pada masa pandemi. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Reponden penelitian yaitu mahasiswa tingkat III Akper Pemkab Ngawi sejumlah 95 responden. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan korelasi rank spermant. Uji analisis dengan correlation didapat P-Value = 0, 107 (0,107>0,05) pada State Anxiety dan P-Value = 0,088 (0,088>0,05) pada Trait Anxiety maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan mahasiswa tingkat III yang akan melaksanakan praktik klinik pada masa pandemi. Mahasiswa tingkat III yang akan melaksanakan praktik klinik sebagian besar menggunakan mekanisme koping adaptif meskipun dalam masa pandemi. Tingkat kecemasan pada mahasiswa yang akan melaksanakan praktik pada skala State Anxiety sebagian besar mengalami kecemasan sedang, begitu juga dengan skala Trait Anxiety sebagian besar juga mengalami kecemasan sedang. Persentase State Anxiety (sesaat) lebih besar, hal ini bisa saja terjadi karena banyaknya perubahan dan kebijakan yang terjadi akibat pandemi.
Dunia saat ini sedang di gemparkan dengan adanya masalah kesehatan yang baru muncul yaitu Covid–19 (Corona Virus Disease – 19) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) atau dikenal dengan virus corona. Covid – 19 yaitu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan pada tahun 2019. Virus ini merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan penyakit ringan hingga berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap masyarakat tentang penyakit covid-19 di Desa Pesu Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan. Data penelitian diperoleh dengan cara pengisian kuesioner. Pada penelitian ini analisa deskriptif menggunakan statistik deskiptif dan analisa hipotesis menggunakan uji chi-square. Pada penelitian ini juga terdapat 81 responden dengan hasil signifikan p value = 0,001 dan α < 0,05 yang bearti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap masyarakat tentang penyakit covid-19 di Desa Pesu.
Lansia merupakan masa dimana orang akan mengalami penurunan akibat proses menua (aging) yang ditandai oleh perubahan fisik maupun psikologis yang akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Salah satu gangguan yang dirasakan adalah fungsi muskuloskeletal seperti nyeri sendi (osteoarthritis). Nyeri sendi pada lansia dapat diatasi secara farmakologi ataupun non farmakologi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan kemampuan lansia dalam mengatasi permasalahan nyeri sendi melalui swamedikasi terapi non farmakologi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan serta pelatihan terapi non farmakologi. Pelatihan terapi non farmakologi yang diberikan meliputi senam rematik dan pembuatan obat-obat tradisonal untuk mengatasi nyeri sendi pada lansia. Kegiatan diikuti oleh 43 peserta, kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan di posyandu lansia desa balongcapang yang didampingi oleh perawat koordinator dari puskesmas Pangkur, bidan desa, dan kader dari posyandu lansia Desa Balongcapang. Pelaksanaan evaluasi monitoring kegiatan dilakukan selama tujuh hari. Hasil kegiatan menunjukkan penyuluhan tatalaksana terapi nonfarmakologi dalam rangka menurunkan nyeri sendi sangat bermanfaat terhadap lansia, dibuktikan dengan antusiasnya peserta dalam mengikuti kegiatan mulai dari awal hingga akhir. Hasil evaluasi dari pelatihan senam rematik dan terapi herbal dengan kompres jahe sebagian besar lansia dapat mengikuti dan mempraktikkannya sendiri di rumah masing-masing, serta terbukti mampu mengurangi nyeri sendi yang dirasakan lansia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.