2022
DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i2.1909
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Ekonomi Kepiting Bakau (Scylla sp.) Melalui Sistem Pengepul di Segara Anakan Bagian Barat Cilacap

Abstract: Ekosistem mangrove memiliki jasa ekosistem sebagai habitat bagi kepiting bakau (<em>Scylla</em> sp.). Kepiting bakau <em>Scylla </em>sp. merupakan organisme perairan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yang menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitarnya termasuk di wilayah Segara Anakan bagian Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai ekonomi kepiting bakau <em>Scylla</em> sp dari system pengepul sebagai bentuk perdagangan kepiting bakau <em>S… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 9 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…The data showed that the ESAL had nine clusters of mangrove species density, but, the WSAL had six clusters. The different clustering of mangrove areas in East and West Segara Anakan described the mangrove ability to grow and live in specific environments because these areas have different oceanography (Karl and Church 2017), salinity (Junaidi et al 2022), soil texture, sea tide, sea current, sedimentation (Sari et al 2016;Hilmi et al 2021d), and water pollution (Costa-Böddeker et al 2020;Chai et al 2020). West Segara Anakan had higher sediment potency, water salinity, sea tide, and sea current, but its water pollutant was lower compared to East Segara Anakan.…”
Section: The Spesific Clustering Of Mangrove Species the Specific Clu...mentioning
confidence: 99%
“…The data showed that the ESAL had nine clusters of mangrove species density, but, the WSAL had six clusters. The different clustering of mangrove areas in East and West Segara Anakan described the mangrove ability to grow and live in specific environments because these areas have different oceanography (Karl and Church 2017), salinity (Junaidi et al 2022), soil texture, sea tide, sea current, sedimentation (Sari et al 2016;Hilmi et al 2021d), and water pollution (Costa-Böddeker et al 2020;Chai et al 2020). West Segara Anakan had higher sediment potency, water salinity, sea tide, and sea current, but its water pollutant was lower compared to East Segara Anakan.…”
Section: The Spesific Clustering Of Mangrove Species the Specific Clu...mentioning
confidence: 99%
“…
Analisis Situasi dan PermasalahanEkosistem mangrove Segara Anakan merupakan ekosistem penting bagi aktivitas masyarakat dan pelaku lain di areal laguna Segara Anakan Cilacap (Junaidi et al 2022;Hilmi et al 2023). Ekosistem mangrove dan laguna Segara Anakan dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas masyarakat, industri, dan beberapa pelaku lainnya diantaranya adalah untuk tambak, silvofishery, transportasi, perikanan tangkap, penongkahan kerang, budidaya kepiting, serta berbagai aktivitas industry, terutama pertamina, industri semen, batubara dan pembangkit listrik (Ramadhan and Hafsaridewi 2012;Hariyadi 2018;Rachman et al 2020;Hilmi et al 2021a).
…”
unclassified
“…Menurut Tahmid et al (2015) kepiting genera Scylla merupakan salah satu produk dari jasa ekosistem mangrove yang memiliki potensi sebagai penyangga kehidupan masyarakat pesisir terutama bagi nelayan skala kecil (small scale fisheries), dimana salah satu cara untuk memperolehnya adalah dengan menangkap stok alami (ekosistem mangrove dan estuari) (Siahainenia dan Makatita, 2020) yang penangkapannya telah dilakukan sepanjang tahun tanpa adanya restocking dan monitoring (Fitriyani et al, 2020), sehingga para ahli melakukan kajian-kajian terhadapnya, baik itu mengenai keberadaannya di alam/habitat (Alamsyah et al, 2017;Oktamalia et al, 2018), kondisi biologi (Pratiwi, 2011;Tirtadanu dan Chodrijah, 2018;Fitriyani et al, 2020), keanekaragaman hayati/biodiversitas (Gita, 2016;Aprilia et al, 2022) hingga pemanfaatannya (Tirtadanu dan Chodrijah, 2018). Sementara kajian terhadap distribusi kepiting genera Scylla di alam telah dilakukan oleh Gunarto et al (1997), sedangkan kajian bioekonominya telah dilakukan oleh Junaidi et al (2022). Namun, kajian-kajian yang dilakukan tersebut tidak dilakukan di daerah/kawasan mangrove Provinsi Aceh khususnya di Kota Langsa.…”
unclassified