2018
DOI: 10.21082/akp.v14n1.2016.1-15
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Faktor Penyebab Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Abstract: <p class="ABSTRAK">One-Million Hectares of Oil Palm Plantation Program in 2000 was deemed as the starting point of lowland conversion in East Tanjung Jabung Regency. This study aims to review the impact of development policy in the past on lowland conversion, to compare costs and incomes between those of paddy farming and oil palm plantation business, and to analyze constraints to implement the target of Sustainable Land for Food Agriculture Protection (PLP2B) Program. Primary data were collected from ob… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
4
0
5

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(9 citation statements)
references
References 3 publications
0
4
0
5
Order By: Relevance
“…i Berdasarkan information tingkat kemiskinan kabupaten/kota di provinsi Jambi selama tahun 2003 hingga tahun 2019, dapat tergambarkan bahwa tingkat kemiskinan pada kabupaten/kota di provinsi Jambi masih cenderung mengalami fluktuasi untuk irata-rata tingkat kemiskinan di provinsi Jambi selama tahun 2003 hingga tahun 2019 sebesar 9,42 persen, seharusnya pemerintah daerah masing-masing kabupaten/kota di iprovinsi Jambi mampu untuk mengatasi kemiskinan di daerahnya masing-masing (Hujaipah et al, 2020). Rata-rata tingkat kemiskinan tertinggi terjadi di kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat dengan tingkat kemiskinan yang sangat tinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya yaitu sebesar 12,65 persen dan 12,62 persen setiap tahunnya, sementara rata-rata tingkat kemiskinan terendah terjadi pada kota Sungai penuh iyaitu hanya 3,25 persen setiap tahunnya (Daulay et al, 2016). Sedangkan Kota Jambi yang merupakan pusat kota dan banyak kesempatan kerja namun tingkat kemiskinannya masih tinggi yaitu isebesar 8,02 persen.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…i Berdasarkan information tingkat kemiskinan kabupaten/kota di provinsi Jambi selama tahun 2003 hingga tahun 2019, dapat tergambarkan bahwa tingkat kemiskinan pada kabupaten/kota di provinsi Jambi masih cenderung mengalami fluktuasi untuk irata-rata tingkat kemiskinan di provinsi Jambi selama tahun 2003 hingga tahun 2019 sebesar 9,42 persen, seharusnya pemerintah daerah masing-masing kabupaten/kota di iprovinsi Jambi mampu untuk mengatasi kemiskinan di daerahnya masing-masing (Hujaipah et al, 2020). Rata-rata tingkat kemiskinan tertinggi terjadi di kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat dengan tingkat kemiskinan yang sangat tinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya yaitu sebesar 12,65 persen dan 12,62 persen setiap tahunnya, sementara rata-rata tingkat kemiskinan terendah terjadi pada kota Sungai penuh iyaitu hanya 3,25 persen setiap tahunnya (Daulay et al, 2016). Sedangkan Kota Jambi yang merupakan pusat kota dan banyak kesempatan kerja namun tingkat kemiskinannya masih tinggi yaitu isebesar 8,02 persen.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Since rice is the most important staple food in Indonesia, the government of Indonesia implemented a policy called Sustainable Land for Food Agriculture Protection. The land was protected and developed for producing stable food to maintain food independence, security, and self-supplied [24]. The concern related to N2O emission would be the intensive fertilizer applications to reach the production targets for the growing populations.…”
Section: J Ma (Moving Average)mentioning
confidence: 99%
“…Laju konversi lahan sawah ke nonsawah diperkirakan berkisar antara 96.512 ha/tahun ) dan 110.160 ha/tahun (BPS 2003). Dari studi kasus di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Daulay (2016) mengungkap tingginya konversi lahan sawah menjadi perkebunan sawit disebabkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk bertanam sawit. Angka konversi ini jauh lebih tinggi dibandingkan kemampuan pemerintah untuk mencetak sawah baru yang hanya sekitar 20.000-30.000 ha/tahun (Ditjen PSP 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Analisis yang dilakukan oleh Daulay et al (2016) menunjukkan bahwa untuk kasus di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, land rent untuk perkebunan sawit sekitar Rp14,6 juta/ha/tahun, atau dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan land rent untuk pertanian padi sawah (Rp7,5 juta/ha/tahun). Selain itu untuk pertanian padi sawah merupakan usaha yang labour intensif (tinggi kebutuhan tenaga kerja), namun realita menunjukkan bahwa tenaga kerja buruh tani semakin berkurang karena tingkat upah riil yang sangat lambat peningkatannya dibandingkan dengan upah tenaga kerja di luar sektor Pertanian (Rusastra dan Suryadi 2004).…”
Section: Aspek Sosial Ekonomi Dan Kelembagaanunclassified