Rumah pompa Ancol Sentiong fungsi utamanya adalah sebagai pengendali banjir, yang ditimbulkan oleh hujan dengan intensitas yang tinggi serta banjir rob yang kerap terjadi di sekitaran daerah Jakarta utara tersebut. Masalah yang timbul dari tahun ke tahun adalah Banjir oleh intensitas hujan yang tinggi dan banjir rob itu sendiri. Banjir rob disebabkan peristiwa naiknya permukaan laut atau air laut ke daratan yang disebabkan oleh air laut pasang. maka, air laut yang naik ke permukaan, kemudian menyebabkan daerah di sekitarnya jadi tergenang dan banjir. Maka dari itu, pembahasan dalam tugas akhir ini akan mengarah mitigasi Hidrologi dan Hidrolika dalam pembangunan rumah pompa Ancol Sentiong seperti luapan yang terjadi akibat penyempitan dari proyek pembangunan rumah pompa tersebut dan arah aliran dari kali Sentiong menuju kali Ancol untuk mengetahui potensi gerusan yang terjadi pada penimbunan saat pembangunan rumah pomp aitu sendiri. Dibutuhkan pemodelan HEC-RAS dan HEC-HMS untuk menganalisa luapan yang akan terjadi dan serta arah aliran dari kali Sentiong menuju kali Ancol.
HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran satu dimensi di sungai atau saluran, River Analysis System (RAS), HEC-RAS digunakan untuk memodelkan air yang mengalir melalui sistem saluran terbuka dan menghitung profil permukaan air. HEC-RAS menemukan aplikasi komersial tertentu dalam pengelolaan dataran banjir dan studi untuk mengevaluasi perambahan jalur banjir. Beberapa kegunaan tambahan adalah desain dan analisis jembatan dan gorong-gorong, studi tanggul, dan studi modifikasi saluran. Ini dapat digunakan untuk analisis luapan yang terjadi pada sungai, meskipun metode pemodelan lain saat ini lebih diterima secara luas untuk tujuan ini. Perangkat lunak ini dapat melakukan model 1D dan 2D untuk menggambarkan setiap kondisi yang terjadi pada sistem jaringan sungai. Maka dari itu penggunaan dari HEC-RAS dapat menganalisa seperti titik luapan yang terjadi yang diakibatkan oleh tingginya curah huajn pada aliran kali Ancol dan kali Sentiong, serta mengetahui arah aliran atau pergerusan dari aliran kali Ancol dan kali Sentiong. Untuk mengetahahui titik luapan dan analisa arah aliran, maka diperlukan data-data seperti data hidrologi seperti data curah hujan, data pengamatan pasang surut, potret udara dan data-data pendukung untuk menjalankan analisa HEC-RAS tersebut. Dari pihak BBWS Ciliwung Cisadane telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir terjadinya Banjir yang diakibatkan oleh hujan dan banjir rob, serta perencanaan struktur yang lebih kuat karena kondisi terkiat. Maka dari itu solusi dari penangganan dari permasalahan tersebut dibangun rumah pompa Ancol Sentiong.
Pada studi ini digunakan Kali Ancol dan Kali Sentiong, Jakarta Utara, DKI Jakarta sebagai lokasi studi. Terdapat 2 pos stasiun hujan pada lokasi studi, yaitu Cawang dan Kemayoran. Sebelum memasuki tahap analisis validasi, dilakukan uji kualitas data terlebih dahulu berupa uji konsistensi (Kurva Masa Ganda dan RAPS) serta uji stasioner (Uji-F dan uji-t). Data curah hujan dari pos stasiun hujan ditransformasikan menjadi data curah hujan wilayah terlebih dahulu dengan menggunakan metode Poligon Thiessen. Lalu dilanjutkan dengan analisis frekuensi, analisis frekuensi menggunakan 3 metode, yakni Metode Normal, Metode Log Pearson III dan Metode Gumbel. Setelah analisis frekuensi maka selanjutnya menganalisa Uji Chi-Square dan Uji Smirnov dan Kolmogrov. Setelah mendapatkanmetode distribusi yang diterima, maka dilanjutkan dengan menghitung curah hujan rencana dengan metode monobe dengan durasi 6 jam. Setelah mendapatkan hasil distrubusi hujan awal, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan simulasi debit hidrologi pada HEC-HMS untuk mendapatkan debit agar bisa melakukan simulasi hidrolika pada HEC-RAS, hasil yang diharapkan dapat menentukan daerah berpotensi luapan dan arah aliran pada Kali Sentiong dan Kali Ancol.