2019
DOI: 10.14710/jil.17.2.256-263
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kandungan Logam Berat Pada Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) di Perairan Mimika Papua

Abstract: Kebutuhan bahan pangan sangat tergantung pada ketersediaanya di lingungan. Bahan pangan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus sehat dan bebas dari bahan pencemar, termasuk logam berat. Ikan kakap putih (Lates calcarifer) sering dijumpai pada kawasan muara sungai di hampir seluruh wilayah Indonesia, bahkan di Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Fe, As, dan Hg pada ikan kakap putih (L. calcarifer) yang hidup di perairan estuari Mimika Papua. P… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 6 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kematangan gonad kepiting ini juga dipengaruhi oleh salinitas lingkungan habitatnya. Menurut bahwa kepiting jenis ini membutuhkan salinitas 25 ppt untuk dapat melakukan perkawinan yang baik dan salinitas air di perairan Mimika adalah 27,5 ppt (Tanjung et al 2019). Kepiting betina juga akan melakukan migrasi dari pesisir mangrove ke laut yang lebih terbuka saat melakukan pemijahan (Koolkalya et al 2006 ;Wijaya et al 2018), sedangkan kepiting muda akan kembali berimigrasi ke hulu estuari dan kemudian menempati hutan mangrove hingga menjadi kepiting dewasa (Pratiwi, 2011).…”
Section: Parameter Populasiunclassified
“…Kematangan gonad kepiting ini juga dipengaruhi oleh salinitas lingkungan habitatnya. Menurut bahwa kepiting jenis ini membutuhkan salinitas 25 ppt untuk dapat melakukan perkawinan yang baik dan salinitas air di perairan Mimika adalah 27,5 ppt (Tanjung et al 2019). Kepiting betina juga akan melakukan migrasi dari pesisir mangrove ke laut yang lebih terbuka saat melakukan pemijahan (Koolkalya et al 2006 ;Wijaya et al 2018), sedangkan kepiting muda akan kembali berimigrasi ke hulu estuari dan kemudian menempati hutan mangrove hingga menjadi kepiting dewasa (Pratiwi, 2011).…”
Section: Parameter Populasiunclassified