Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berkembang dengan didukung oleh adanya sistem alat ukur dan kendali dengan komponen yang kompleks, sistem tersebut dibangun memanfaatkan sistem elektronik, optik, dan mekanik. Perkembangan dari teknologi dapat dijadikan sebagai media perantara dalam pelaksanaan pembelajaran. Salah satu faktor dari pengajaran baik diperlukan media pembelajaran menarik, sehingga bisa meningkatkan rasa ingin tahu, kognitif dan psikomotorik mahasiswa. Media pembelajaran untuk pengukuran variabel cuaca berbasis Internet of Things (IoT) belum ada pada mata kuliah ilmu kebumian dan instrumentasi fisika. Tahapan yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Data yang diperoleh akan divisualisasikan pada aplikasi Blynk yang dihubungkan dengan Arduino UNO dan ESP-01 sebagai Internet of Things. Alat peraga dan buku panduan yang dibuat sudah melalui tahap uji kelayakan media, uji kelayakan materi, dan uji kelayakan pengguna. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa alat peraga dapat mengukur seluruh variabel cuaca dengan menggunakan Arduino UNO dan ESP-01, proses pengambilan data dilakukan selama 2 hari, saat penelitian berlangsung terjadi hujan pada hari pertama sehingga alat curah hujan bisa menangkap adanya perubahan data setiap waktu diikuti dengan variabel cuaca lainnya yang mengalaminya juga. Penilaian yang dilakukan oleh ahli media dan materi memperoleh tingkat kelayakan alat peraga stasiun cuaca sebesar 91,4% dan tingkat kelayakan buku panduan sebesar 85,9%. Sedangkan, untuk respon pengguna (mahasiswa) diperoleh tingkat kelayakan sebesar 87,4%. Berdasarkan hasil validasi dari ahli media dan ahli materi, maka alat peraga serta buku panduan dari stasiun cuaca berbasis Internet of Things ini dikategorikan baik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada matakuliah ilmu kebumian dan instrumentasi fisika.