Pengembangan dan penumbuhan literasi lingkungan pada siswa SD memerlukan komitmen dan dukungan berbagai pihak. Komitmen dan dukungan untuk penumbuhan literasi lingkungan sangat diperlukan baik dari kepala sekolah, guru, orang tua, masyarakat sekitar, dan pihak-pihak terkait lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi jenis-jenis program penumbuhan literasi lingkungan siswa, kendala implementasi penumbuhan literasi lingkungan, dan usaha menanganinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data deskriptif kualitatif mengadaptasi dari Becker dan Geer melalui:membandingkan data yang diperoleh dari responden; mencocokkan tanggapan yang diberikan dalam wawancara; menganalisis perbedaan data, memperhatikan frekuensi kemunculan data dari responden; merakit dan merepresentasi berbagai data yang diperoleh secara deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini dipilih dengan purposive sampling. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan antara lain: berbagai program penumbuhan literasi lingkungan antara lain: eco activity, program lingkungan, empowerment of waste, gardening, dan out door learning (ODL); kendala penumbuhan literasi lingkungan siswa antara lain: keterbatasan waktu; kurangnya sarana dan prasarana; kurang siapnya civitas sekolah; dan kesenjangan pemahaman dalam penumbuhan literasi lingkungan pada peserta didik dan kebermanfaatanya. Upaya mengatasi kendala-kendala tersebut melalui pemanfaatan waktu luang siswa, usaha kreatif guru memanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar, kolaborasi dengan green books, dan kerja sama yang melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaan program khususnya sukarelawan (volunteer).