Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang keberadaannya dapat menimbulkan risiko terhadap penyakit komplikasi lainnya. Diabetes mellitus seringkali menjadi salah satu penyakit komplikasi yang umum diderita oleh pasien. Tingginya kasus hipertensi tiap tahunnya serta dampak dari hipertensi dengan diabetes mellitus sehingga memungkinkan penggunaan obat yang tidak tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan penggunaan obat antihipertensi dan mengetahui keberhasilan terapi pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes mellitus di instalasi rawat jalan RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental dengan analisis deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan data dari rekam medis pasien. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling, sampel ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi meliputi pasien rawat jalan usia diatas 40 tahun yang didiagnosis hipertensi dengan diabetes mellitus, serta pasien dengan data rekam medis yang lengkap. Sedangkan kriteria eksklusi meliputi pasien hipertensi dengan komorbid penyakit jantung, serta pasien dengan data rekam medis yang tidak lengkap. Diperoleh data sebanyak 147 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil evaluasi ketepatan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi dengan diabetes mellitus di instalasi rawat jalan RSUD Dr. Moewardi tahun 2021 didapatkan hasil sebesar 93,88% tepat dan 6,12% tidak tepat. Ketepatan penggunaan obat meliputi tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat obat 100% dan tepat dosis 93,88%. Regimen terapi antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu terapi antihipertensi tunggal sejumlah 84 pasien (45,40%), sedangkan terapi antihipertensi kombinasi sejumlah 101 pasien (54,60%). Candesartan merupakan obat antihipertensi tunggal yang paling banyak digunakan oleh 33 pasien (17,84%). Sementara itu, kombinasi amlodipin dengan candesartan adalah obat antihipertensi kombinasi yang paling banyak digunakan oleh 35 pasien (18,92%). Berdasarkan keberhasilan terapi antihipertensi hasilnya menunjukkan bahwa 89 pasien (60,54%) memiliki tekanan darah terkontrol, sedangkan 58 pasien (39,46%) memiliki tekanan darah yang tidak terkontrol.