Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh model pembelajaran dan adversity quotient siswa terhadap kemampuan koneksi matematika pada SMA Negeri di Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan teknik ANOVA Dua Arah. Jumlah sampel 80 siswa SMA Negeri di Kota Tangerang yang dibagi 2 kelompok yaitu 40 siswa kelompok eksperimen dan 40 siswa kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling dan perhitungannya dengan bantuan SPSS 20. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap kemampuan koneksi matematika siswa SMA Negeri di Kota Tangerang, hal ini dibuktikan dengan sig = 0,000 < 0,05 dan Fhit = 71,396. Berdasarkan nilai rata-rata dapat diketahui bahwa kemampuan koneksi matematika pada model pembelajaran brain based learning metode discovery lebih tinggi dibandingkan kemampuan koneksi matematika pada model pembelajaran langsung metode ekspositori. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan adversity quotient terhadap kemampuan koneksi matematika siswa SMA Negeri di Kota Tangerang, hal ini dibuktikan dengan sig = 0,000 < 0,05 dan Fhit = 141,869. Berdasarkan nilai rata-rata dapat diketahui bahwa kemampuan koneksi matematika pada siswa yang memiliki adversity quotient tinggi lebih tinggi dibandingkan kemampuan koneksi matematika pada siswa yang memiliki adversity quotient rendah. 3) Terdapat pengaruh innteraktif yang signifikan model pembelajaran dan adversity quotient terhadap kemampuan koneksi matematika siswa SMA Negeri di Kota Tangerang, hal ini dibuktikan dengan sig = 0,001 < 0,05 dan Fhit = 12,987. Implikasi penelitian menemukan secara model pembelajaran brain based learning dan adversity quotient siswa dapat mempengaruhi kemampuan koneksi matematika siswa dan ditemukan interaksi antara model pembelajarn brain based learning dan adversity quotient terhadap kemampuan koneksi matematika siswa.