ABSTRAK
Kurangnya ketersediaan air irigasi yang disebabkan oleh debit air yang tidak mecukupi pada saat musim kemarau dan sifatnya tidak merata, dimana pada bagian hulu ketersediaan air cenderung berlebih dan di hilir cenderung kekurangan. Dengan adanya kondisi seperti itu maka perlu dilakukan penelitian mengenai kekurangan air irigasi pada saat musim kemarau agar dapat dilakukan pengelolaan air secara optimal pada DAS Ho. Penelitian dilakukan untuk mengetahui persentase kekurangan air irigasi yang ada pada setiap subak dan menentukan teknik pengelolaan air irigasi agar merata pada setiap bagian subak. Data primer diperoleh dengan metode wawancara, pengamatan, dan pengukuran sedangkan data sekunder diperoleh dari BMKG Wilayah III Denpasar. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk mencari persentase kekurangan air irigasi yang terjadi pada saat musim kemarau dan untuk menentukan proporsi distribusi air irigasi. Hasil penelitian menunjukan persentase kekurangan air irigasi pada subak daerah hulu rata-rata sebesar -48,43%, pada subak daerah tengah rata-rata 21,99%, dan pada subak daerah hilir rata-rata sebesar 23,92% dan penentuan teknik proporsional pengelolaan air pada subak daerah hulu, tengah, hilir pada musim kemarau menggunakan Qt rekayasa pada Qt awal yaitu pada subak bagian hulu Qt awal sebesar 2,67 l/detik/ha direkayasa menjadi 1,73 l/detik/ha , pada subak bagian tangah dari Qt awal yaitu sebesar 1,32 l/detik/ha direkayasa menjadi 0,75 l/detik/ha, dan pada subak bagian hilir dari Qt awal 2,53 l/detik/ha direkayasa menjadi 3,21 l/detik/ha.
ABSTRACT
Irrigation water shortage is caused by insufficient water discharge during the dry season. The water is distributed unevenly; the upstream water tends to have a surplus water, whereas the downstream has the tendency of water deficit. Based on the situation, it is necessary to conduct research on the irrigation water shortage during the dry season, so that optimal water management can be achieved. The study was conducted to determine the percentage of irrigation water deficiency in each subak and determine irrigation water management techniques that ensuring the water distributed evenly to each subak. Primary data were obtained by interview, observation, and measurement methods, while secondary data were obtained from BMKG Region III Denpasar. The data obtained were analyzed to determine the percentage of irrigation water shortages that occurred during the dry season and to determine the proportion of irrigation water distribution. The results showed that the percentage of water shortage of irrigation water in the upstream subak was -48,43%, in the middle subak was 21,99%, and in the downstream subak 23,92%. The proportional water management techniques in the upstream subak, middle, downstream in the dry season using modified Qt, the upstream subak had the initial Qt of 2,67 l/sec/ha and the modified was 1,73 l/sec/ha, in the middle subak has the initial Qt of 1,32 l/sec/ha and the modified was 0,75 l/sec/ha, and in the downstream subak had initial Qt of 2,53 l/sec/ha and the modified one was 3,21 l/sec/ha.