The earthquake and tsunami disaster that occurred in Aceh Province had a major impact on infrastructure such as infrastructure damage, building collapse, and structural damage to buildings. Lessons from the disaster have changed the public understanding of good and safe building structures, by considering the earthquake-resistant design of building. The scope of this research is related to the selection of the right and safe foundation. This study aims to find out the right steps in deciding to determine which foundation is suitable for use, by considering the safety of the surrounding community. This research is located in the construction of the Batoh Health Center Building in Banda Aceh by looking at the appropriate criteria in determining the alternative choices of the earthquake-resistent design of foundations using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method. The criteria used in determining alternative foundation selection are economic aspects, implementation aspects, environmental aspects, soil conditions, and field conditions. The types of foundations that are used as an alternative choice are hydraulic jack-in system pile foundations, bored pile foundations, and the foundation of the cobwebs (KSLL). Based on the results of the study, the criteria weight values were from the highest to the lowest order, namely the soil condition aspect 0.51, the economic aspect 0.27, the implementation aspect 0.12, the environmental aspect 0.06, and the field condition aspect 0.04. The alternative choice of the right foundation for use in the construction of the Batoh Health Center UPTD Building in Aceh Province is the cobweb construction foundation (KSLL), with the priority order of the alternative choices namely the Cobweb Foundation (KSLL) 0.58, the drill system pile foundation (Bored Pile) with a weight of 0.22 and the last is the foundation of a hydraulic jack-in system of 0.19Keywords:foundation selection; AHP method; earthquake-resistant.__________________________ AbstrakPengalaman yang telah dialami oleh masyarakat khususnya pada Provinsi Aceh terhadap bencana gempa dan tsunami seperti kerusakan infrastruktur, keruntuhan bangunan dan kerusakan struktural bangunan. Belajar dari pengalaman tersebut, maka telah mengubah pandangan masyarakat dalam penanganan pembangunan struktur bangunan yang baik dan aman, dengan mempertimbangkan kondisi bangunan yang ramah gempa. Maka dari itu dilakukan penelitian mengenai pemilihan pondasi yang tepat dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana langkah yang tepat dalam mengambil keputusan untuk menentukan pondasi mana yang layak dipakai, dan juga mempertimbangkan keamanan masyarakat disekitar. Lokasi penelitian pada pembangunan Gedung Puskesmas Batoh Banda Aceh dengan melihat kriteria-kriteria yang sesuai dalam menentukan alternatif pilihan pondasi ramah gempa dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan alternatif pemilihan pondasi yaitu aspek ekonomis, aspek pelaksanaan, aspek lingkungan, kondisi tanah dan kondisi lapangan. Jenis pondasi yang menjadi alternatif pilihan adalah pondasi tiang pancang sistem hidrolik (hydraulick Jack In), pondasi tiang sistem bor (Bored Pile) dan pondasi Sarang laba-laba (KSLL). Berdasarkan hasil penelitian didapat nilai bobot kriteria dengan urutan paling tinggi hinga paling rendah yaitu kondisi tanah 0,51, aspek ekonomis 0,27, aspek pelaksanaan 0,12, aspek lingkungan 0,06 dan aspek kondisi lapangan 0,04. Untuk alternatif pilihan pondasi yang tepat untuk digunakan dalam pembangunan Gedung UPTD Puskesmas Batoh Provinsi Aceh adalah pondasi konstruksi sarang laba-laba (KSLL), dengan urutan prioritas alternatif pilihan yaitu pondasi Sarang laba-laba (KSLL) 0,58, pondasi tiang sistem bor (Bored Pile) dengan bobot 0,22 dan yang terakhir adalah pondasi tiang pancang sistem hidrolik (hydraulick Jack In) 0,19.Kata Kunci:Pemilihan pondasi; Metode AHP; Ramah Gempa;