2020
DOI: 10.24853/jk.11.1.41-50
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kohesi Dan Sudut Gesek Antara Tanah Gambut-Geotekstil (Studi Tanah Gambut Di Kabupaten Banjar)

Abstract: Cukup banyak proyek pembangunan di Kalimantan Selatan menggunakan bahan geotekstil untuk meningkatkan daya dukung tanah terutama pada tanah lunak (gambut). Interaksi butiran pada permukaan tanah-geotekstil sangat berpengaruh terhadap nilai gaya gesek tanah, interaksi tanah dengan geotekstil bisa saja berbeda tergantung jenis tanahnya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui nilai kohesi, sudut gesek, dan rasio gesek antar muka tanah gambut dengan geotekstil dalam kondisi tidak terendam air dan kondisi terendam … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Manfaat preloading dapat diketahui dari peningkatan daya dukung. Hasil yang baik didapatkan pada waktu preloading yang relatif lebih lama [12]. Peningkatan kuat geser dan daya dukung tanah gambut dapat terjadi akibat proses konsolidasi saat tanah mengalami preloading [10].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Manfaat preloading dapat diketahui dari peningkatan daya dukung. Hasil yang baik didapatkan pada waktu preloading yang relatif lebih lama [12]. Peningkatan kuat geser dan daya dukung tanah gambut dapat terjadi akibat proses konsolidasi saat tanah mengalami preloading [10].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Parameter kuat geser tanah gambut dipengaruhi oleh air. Nilai kohesi tanah gambut yang terendam air lebih tinggi daripada gambut yang tidak terendam, sedangkan nilai sudut gesek tanah gambut yang terendam air lebih rendah daripada yang tidak terendam [12]. Perbaikan tanah dengan preloading mengalami kesulitan apabila langsung pada skala penuh di lapangan, untuk itu diperlukan model preloading di laboratorium.…”
Section: Pendahuluanunclassified