Teknologi merupakan salah satu bidang yang secara signifikan terpengaruh oleh perkembangan, mengalami evolusi yang cepat dari tahun ke tahun. Salah satu bagian dari teknologi yang terdampak oleh kemajuan ini adalah transmisi data, yang menghadapi tantangan unik dalam perkembangannya. Setiap wilayah memiliki kendala unik terkait koneksi, terutama dalam hal jarak pengiriman data. Dalam konteks ini, perluasan jangkauan transmisi data menjadi krusial untuk meningkatkan optimalitas koneksi dan kinerja sistem secara keseluruhan. Pemanfaatan LoRaWAN dalam pemantauan sensor pada perangkat IoT dirancang untuk mengatasi tantangan tersebut, dengan menawarkan kemampuan pengiriman data yang luas, konsumsi daya rendah, dan keberlangsungan penggunaan dalam jangka waktu yang panjang. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan memanfaatkan teknik pengukuran seperti RSSI, SNR, dan jeda waktu LoRa, dengan mempertimbangkan parameter jarak dan lokasi di Politeknik Negeri Malang dan sekitarnya. Data-data ini dikumpulkan dari setiap lantai gedung Teknik Sipil, yang memungkinkan untuk mendapatkan parameter yang lebih optimal, terutama ketika jarak antara node LoRa pengirim dan gateway LoRa semakin dekat. Setelah melakukan pengujian, penggunaan antena 35 dBi lebih baik dibandingkan dengan antena 10 dBi untuk melakukan pengiriman data. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai RSSI yang semakin mendekati 0 dari lantai 8 -1 pada Gedung Sipil Politeknik Negeri Malang, selain itu penggunaan antenna 35 dBi berpengaruh terhadap semakin cepat 50% dibandingkan dengan 10 dBi dalam hal pengiriman data. Penggunaan teknologi LoRAWAN, The Things Network dapat digunakan dalam mengelola LoRa, akan tetapi bisa menggunakan teknologi sejenis seperti Chripstack agar dapat dengan mudah mengelola LoRAWAN lebih fleksibel di jaringan lokal.