2018
DOI: 10.24961/j.tek.ind.pert.2018.28.1.48
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Material, Energi Dan Toksisitas (Met) Pada Industri Penyamakan Kulit Untuk Identifikasi Strategi Produksi Bersih

Abstract: Leather industry is known as industry that unfriendly to the environtment, since it produces a lot of wastes in its processes. The objectives of this study were to analyze material, energy and toxicity (MET) and to identify cleaner production strategies which can be applied in leather tannery. This study was survey research. The method used were purposive sampling, MET matrix, wastewater analysis, literature review, dan expert discussion. The study showed some chemical materials which used in processing were i… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(7 citation statements)
references
References 12 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Air limbah industri penyamakan kulit termasuk ke dalam limbah berbahaya dan beracun bagi lingkungan. Hal tersebut dikarenakan air limbah dari proses produksi mengandung zat kimia yang bersifat toksik dan karsinogenik, seperti sulfida, amonia, dan krom heksavalen (Cr 6+ ) [8]. Tingkat keparahan toksisitas logam berat terhadap kesehatan sangat bervariasi dan tergantung pada parameter yang bervariasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Air limbah industri penyamakan kulit termasuk ke dalam limbah berbahaya dan beracun bagi lingkungan. Hal tersebut dikarenakan air limbah dari proses produksi mengandung zat kimia yang bersifat toksik dan karsinogenik, seperti sulfida, amonia, dan krom heksavalen (Cr 6+ ) [8]. Tingkat keparahan toksisitas logam berat terhadap kesehatan sangat bervariasi dan tergantung pada parameter yang bervariasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Proses pra-penyamakan dilakukan untuk mempersiapkan kulit segar atau mentah menjadi kulit pikel yang siap untuk Studi Pustaka: Teknologi Pengolahan Air Limbah pada Industri Penyamakan Kulit Yusita Mega Kuncoro dan Eddy Setiadi Soedjono Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) e-mail: soedjono@enviro.its.ac.id I disamak menggunakan bahan penyamak [12]. Dalam proses ini terdapat beberapa tahapan, diantaranya: (1) perendaman (soaking) merupakan tahapan awal dalam proses prapenyamakan yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran, darah, larutan garam, dan protein terlarut yang masih menempel pada kulit, (2) pengapuran (liming) bertujuan untuk menghilangkan bulu dan bagian kulit yang tidak diperlukan dalam proses penyamakan, (3) penghilangan kapur (deliming) merupakan proses penghilangan kapur dengan menggunakan bahan kimia asam lemah (latic acid) untuk menghilangkan kapur yang terdapat pada kulit dan mengembalikan ukuran kulit setelah terjadinya pembengkakan [4], (4) pengikisan protein (bating) merupakan tahapan yang terintegrasi dengan proses deliming [8], (5) pengikisan lemak bertujuan untuk menghilangkan minyak dan lemak alami yang berlebih pada kulit [13], dan (6) pengasaman (pickling) bertujuan untuk mengawetkan kulit mentah sebelum persiapan proses penyamakan [4].…”
Section: Pra-penyamakan (Beamhouse)unclassified
See 2 more Smart Citations
“…Proses penghancuran batuan ini harus dilakukan dengan bertahap, dikarenakan keterbatasan alat yang digunakan untuk menghancurkan batuan berukuran besar hingga menjadi berukuran kecil sesuai permintaan (Nugraha, 2018). Penentuan karakteristik batu andesit yang dapat digunakan untuk material konstruksi, perlu dilakukan pengujian baik secara fisik maupun mekanik sehingga kualitasnya memenuhi persyaratan mutu standar Indonesia yang ditetapkan (Karim, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified