Learning readiness is a ready attitude in students who will get information in a learning activity obtained from learning resources. Readiness to learn to read, write and count or count in elementary school students of low grade needs to be stimulated and encouraged by teachers so that students can learn well and achieved an optimal level of learning outcomes and can be moved to the next stage of development. To improve learning readiness read, write, and count in low-grade students is through counseling guidance activities conducted by teachers, as a form of stimulation of student learning motivation. This research is descriptive qualitative research that aims to build knowledge through new understanding and discovery based on research results with low-grade students in 3T areas of elementary school (lagging, outermost, and deepest). The data was collected through observations and interviews of elementary schools in SD Negeri 01 Jatisobo, SD Negeri 03 Jatimulyo, and SD Negeri 03 Alasombo. The implications of organizing guidance and counseling in realizing the readiness of learning read, write, and count student there are already some student who are able to read, write, and count. Teachers also provide counseling to students to learn to read, write, and countKeywords: Learning Readiness, Read, Write, and Count, Counseling GuidanceAbstrakKesiapan belajar merupakan sikap siap pada siswa yang akan memperoleh informasi dalam suatu aktivitas pembelajaran yang diperoleh dari sumber belajar. Kesiapan belajar membaca, menulis dan berhitung atau calistung pada siswa sekolah dasar kelas rendah perlu distimulasi dan didorong oleh guru supaya siswa dapat belajar dengan baik dan tercapai tingkat hasil belajar yang optimal dan dapat melaju ke tahap perkembangan selanjutnya melalui layanan bimbingan dan konseling sebagai bentuk motivasi minat belajar dan kesiapan belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan baru berdasarkan hasil penelitian dengan siswa kelas rendah di sekolah dasar 3T (tertinggal, terluar, dan terdalam). Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara terhadap sekolah dasar di SD Negeri 01 Jatisobo, SD Negeri 03 Jatimulyo, dan SD Negeri 03 Alasombo. Berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa kesiapan belajar calistung di ketiga sekolah dasar tersebut masih tergolong rendah. Implikasi penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam mewujudkan kesiapan belajar calistung pada siswa yang belum mnguasai calistung dan sudah ada beberapa siswa yang mampu membaca, menulis, dan berhitung. Guru juga memberikan konseling kepada siswa untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung sebagai bentuk memberikan dorongan siap belajar kepada siswa untuk dapat masuk ke tahap belajar selanjutnya.Kata kunci: Kesiapan Belajar, Calistung, Bimbingan Konseling