Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Menggunakan Overall Equipment Efectiveness (OEE) Dan Six Big Losses Pada Mesin Cold Leveller PT. KPS

Abstract

PT. KPS adalah salah satu perusahaan baja di Indonesia yang memproduksi produk baja berupa slab dan plate yang dipasarkan di dalam negeri hingga ke luar negeri. Mesin cold leveller merupakan mesin yang berfungsi meratakan permukaan plate yang tidak rata. Permasalahan yang terjadi pada mesin tersebut yaitu sering mengalami breakdown sehingga plate dengan permukaan yang tidak rata semakin banyak karena waktu bekerja mesin semakin berkurang.Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai overall equipment effectiveness (OEE), menghitung nilai faktor six big losses dan mengetahui akar penyebab masalah yang dominan dari faktor six big losses dengan fishbone diagram. Nilai OEE yang didapat pada mesin cold leveller adalah sebesar 82%. Faktor terbesar yang menyebabkan rendahnya efektifitas mesin yaitu reduced speed losses sebesar 11,59% dan equipment failure losses sebesar 6,04%. Tindakan perbaikan yang diusulkan adalah memprioritaskan 3 pilar utama TPM yaitu autonomous maintenance, quality maintenance, training dan education. Kata Kunci: fishbone diagram, overall equipment effectiveness (OEE), pareto, six big losses , total productive maintenance (TPM)

Literature Review of the Application of Total Productive Maintenance (TPM) in various industries in Indonesia

“…Anggraini et al, 2017 Animal Feed Industry Increase OEE on press machines that have a productivity value difference of 15%, The value of Overall Equipment Effectiveness (OEE) on the press machine for the 2014 and 2015 periods experienced an increase in productivity, where the difference in the increase in the productivity value was 15.68%. Anthony, 2019 Steel Industry This study proposes improvements to the cold leveler machine to increase the current OEE by 82%. From the results of the problem analysis, it was found that the cause of the decline in machine performance was the reduced speed losses and equipment failure losses.…”

“…3 shows 6 big losses that cause low OEE performance. From the graph, it can be seen that the 3 biggest causes found in this literature are due to the main causes based on the highest percentage of each journal is the reduced speed with 20 journals (Anggraini et al, 2017;Anthony, 2019;Firman et al, 2018;Frima et al, 2019;Hafiz & Martianis, 2019;Hamid et al, 2018;Haryono & Susanty, 2015;Kholil et al, 2016;Latif & Purnomo, 2020;Livia & Fewidarto, 2016;Magdalena & Ginting, 2019;Mulyo & Hermansyah, 2018;Nurfaizah et al, 2014;Nursubiyantoro et al, 2016;Pratama et al, 2020;Rahayu & Herdiani, 2018;Riadi & Anwar, 2019;Rufaidah & Abdillah, 2019;Ruslan & Prasmoro, 2018;Sariyusda et al, 2016), equipment failure with 18 journals (Anthony, 2019;Bakti & Kartika, 2019;Bastanta et al, 2018;Diniaty & Susanto, 2017;Firman et al, 2018;Hafiz & Martianis, 2019;Hairiyah et al, 2019;Iftari, 2015;Kristono & Hudori, 2018;Livia & Fewidarto, 2016;Mulyo & Hermansyah, 2018;Nurprihatin et al, 2019;Pradana et al, 2013;Praharsi et al, 2015;Priyono et al, 2019;Rahman, 2019;Sahrupi & Juriantoro, 2018;Sariyusda et al, 2016;…”

Analisis Pemeliharaan Pada Mesin Pulper Menggunakan Metode Total Productive Maintenance (TPM) Dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Di Kedai Kopi Aceng

“…OEE atau overall equipment effectiveness merupakan besar efektifitas yang dimiliki oleh peralatan suatu mesin, OEE digunakan sebagai alat ukur (metrik) yang dapat digunakan dalam penerapan Total Productive Maintenance (TPM) untuk memastikan peralatan dalam kondisi ideal atau membantu menentukan perawatan yang akan dilakukan [12], dalam perusahaan penggunaan metode OEE kerap kali digunakan untuk memperbaiki produktivitas perusahaan karena mampu mengidentifikasi akar permasalahan dan faktor penyebab yang ada sehingga perbaikan dapat dilakukan secara fokus [13]. Adapun beberapa hal yang biasanya diperhatikan dalam penggunaan OEE diantaranya adalah Availability, Performance, and Quality ketiganya menjadi faktor yang dapat menunjukan seberapa dekat proses manufaktur yang dijalankan dapat mencapai optimalisasi produksi [14].…”

Penerapan metode overall equipment effectiveness untuk meningkatkan produktivitas mesin di PT. YE

“…Metode OEE membantu dalam menganalisis dari faktor-faktor yang menyebabkan penurunan nilai OEE yang disebut sebagai six big losses [10]. Dalam perhitungan six big losses didapatkan faktor yang paling dominan yang kemudian dianalisis untuk memberikan perbaikan dalam meningkatkan produktivitas mesin [11]. Hasil perkalian dari OEE kemudian dibandingkan dengan hasil standard OEE yaitu 85% jika hasil perbandingan tersebut kurang maka perlu dilakukan usulan perbaikan agar nilai OEE mendekati standard [12].…”