Kasus covid 19 mencapai 1,69 juta di Indonesia. Pergeseran paradigma dalam pranata pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralistis membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat perguruan tinggi. Kebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada pihak kampus, termasuk di dalamnya berinovasi dalam pengembangan model-model pembelajaran diantaranya dengan konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keterampilan Literasi Informasi Pemustaka serta peran unit perpustakaan dalam mendukung komunikasi pembelajaran berbasis e –learning di Poltekkes Kemenkes Palangkaraya.
Hasil dari penelitian ini berdasarkan hasil wawancara masih banyak saja pemustaka yang belum memiliki pengetahuan tentang penelusuran informasi ilmiah yang bersumber dari internet atau keterampilan Literasi Informasi Digital. Mahasiswa lebih banyak mencari dan menemukan informasi artikel ilmiah hanya melalui satu mesin pencarian saja.
Kesimpulannya adalah di era teknologi saat ini pemustaka harus memiliki kemampuan menggunakan informasi dan teknologi komunikasi serta aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi literatur ilmiah dalam mendukung proses pembelajaran. Dalam hal ini peran perpustakaan dan pustakawan sangat besar dalam memberikan edukasi kepada pemustakanya tentang bagaimana mengasah kemampuan Pemustakanya agar memiliki keterampilan literasi informasi serta dapat mengembangkan fitur “Ruang Baca Virtual”pada aplikasi elearning yang menjadi media pembelajaran jarak jauh antara dosen dan mahasiswa.
Kata Kunci : Literasi informasi, Perpustakaan, e-Learning, komunikasi pembelajaran.