Perum Perhutani sebagai produsen kayu jati terbesar di Indonesia telah mengalami penurunan potensi tegakan kayu sehingga memerlukan alternatif komoditas lain yang mampu menopang dari aspek finansial perusahaan. Pinus dapat dipilih sebagai alternatif komoditas yang diharapkan mampu menghasilkan peningkatan pendapatan yang cukup menjanjikan. Peningkatan produksi getah pada aspek materi genetik tanaman pinus yang dikelola harus menjadi target pokok terhadap upaya peningkatan tersebut. Pembangunan Kebun Benih Semai diharapkan menghasilkan tegakan Pinus merkusii yang memiliki getah banyak. Sampai saat ini tanaman uji Pinus merkusii bocor getah yang ditanam oleh Perum Perhutani belum mampu menghasilkan benih dalam jumlah yang cukup. Penelitian ini mengkaji strategi pemilihan penjarangan genetik berdasarkan evaluasi nilai heritabilitas, produktivitas serta peningkatan genetiknya untuk menghasilkan tindakan yang paling tepat terhadap kebun benih untuk menghasilkan benih unggul. Hasil penelitian merekomendasikan penjarangan perlu dilakukan secara bertahap pada level treeplot di dalam family. Peningkatan produksi diharapkan menjadi 60 gram/pohon/3 hari dari sebelumnya sebesar 54 gram/pohon/3 hari. Kajian ini merekomendasikan penjarangan harus segera dilaksanakan untuk menurunkan inbreeding dan memacu pembungaan sehingga dapat diperoleh jumlah benih yang optimal.