Jati Plus Perhutani (JPP) sebagai salah satu hasil program pemuliaan pohon memiliki beberapa keunggulan komparatif dibandingkan dengan jenis Jati yang dikembangkan melalui perbanyakan konvensional dengan biji. Keunggulan dalam hal keliling batang dan produktivitas yang tinggi dalam jangka waktu yang relatif singkat akan memberikan biaya pembangunan tegakan yang minimal sehingga harga juga tidak terlalu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga pokok produksi kayu JPP hasil penjarangan melalui pendekatan biaya selama daur dan pendekatan pasar (market value). Metode yang digunakan adalah pendekatan nilai tegakan (Stumpage cost) dan metode Willingness to Pay (WTP) yang terdiri dari survey pelanggan dengan kuisioner dan in depth interview dengan sistematik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai pembangunan tegakan JPP selama 9 tahun sebesar Rp20.024.309,-/ha, dengan harga pokok penjualan sortimen AI sebesar Rp. 642.538,- dan sortimen AII sebesar Rp. 881.214,-. Sedangkan berdasarkan pendekatan pasar, konsumen menginginkan harga kayu JPP tidak jauh berbeda dengan kayu jati asal hutan rakyat atau penurunan harga sebesar 13% - 22%. Rekomendasi kebijakan yang disarankan terhadap penentuan harga kayu JPP adalah perlu pemisahan dan pembedaan harga jual dasar kayu JPP supaya dapat bersaing dengan harga kayu rakyat dan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan perusahaan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Jati Plus Perhutani (JPP) sebagai salah satu hasil program pemuliaan pohon memiliki beberapa keunggulan komparatif dibandingkan dengan jenis Jati yang dikembangkan melalui perbanyakan konvensional dengan biji. Keunggulan dalam hal keliling batang dan produktivitas yang tinggi dalam jangka waktu yang relatif singkat akan memberikan biaya pembangunan tegakan yang minimal sehingga harga juga tidak terlalu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga pokok produksi kayu JPP hasil penjarangan melalui pendekatan biaya selama daur dan pendekatan pasar (market value). Metode yang digunakan adalah pendekatan nilai tegakan (Stumpage cost) dan metode Willingness to Pay (WTP) yang terdiri dari survey pelanggan dengan kuisioner dan in depth interview dengan sistematik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai pembangunan tegakan JPP selama 9 tahun sebesar Rp20.024.309,-/ha, dengan harga pokok penjualan sortimen AI sebesar Rp. 642.538,- dan sortimen AII sebesar Rp. 881.214,-. Sedangkan berdasarkan pendekatan pasar, konsumen menginginkan harga kayu JPP tidak jauh berbeda dengan kayu jati asal hutan rakyat atau penurunan harga sebesar 13% - 22%. Rekomendasi kebijakan yang disarankan terhadap penentuan harga kayu JPP adalah perlu pemisahan dan pembedaan harga jual dasar kayu JPP supaya dapat bersaing dengan harga kayu rakyat dan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan perusahaan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Pinus merkusii is a main species for produce pine resin in Indonesia. Clone of Pinus merkusii on progeny trial establishing by Perhutani has identified can produce high yielderresin up to 100 gr/tree/3 days. Clonal forestry needs applied propagation method that easy dan economically on operational level. One of propagation method selected was by air layering. This research work were to obtained genetic materials and to get information number of live percent of seedling from air layering from high yielder resin Pinus merkusii subline when the mother trees reach 12 years old. The research was conducted in Perum Perhutani KPH Banyumas Barat, RPH Samudra on year 2020 with Completely Randomized Design (CRD). The result of this research showed that rooting ability on Pinus merkusii 12 years old mother trees have signifiant differences between subline. Rooting ability of seedling generated by air layering method were 29% (subline SG2), 24% (subline JB2), 18% (subline SL2) and 11% (subline SM2) with an average of 18% and heritability of rooting ability by air layering was 0,44.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.