“…Judul Penelitian Akuntansi Berbasis: Jumlah Presentasi % a. Budaya Daerah 17 0,14% b. Non Budaya Daerah 3.676 99,56% Total Hasil Riset Akuntansi 3.692 100% Sumber: Data diolah oleh pemateri Berdasarkan tabel 1 sebelumnya, terlihat bahwa total riset akuntansi budaya yang diterbitkan tahun 2020 berjumlah 3.692 riset, akan tetapi dari jumlah tersebut hanya terdapat 17 riset akuntansi dengan konteks kearifan lokal, selebihnya pengembangan pengetahuan akuntansi didominasi oleh kajian akuntansi non kebudayaan, misalnya saja penelitian yang dilakukan oleh (Baribe & Sondakh, 2020), (Chinyamunjiko, Makudza, & Mandongwe, 2022), (Chinyamunjiko et al, 2022), (Dewi, Atmadja, & Darmawan, 2014), (Diana, 2011), (Eka & Arviana, 2018), (Ginting, 2021), (Hasanah.Nur & Siswanti.Tutik, 2019), (Hasni, 2018), (Jayed, Alamry, Al-attar, & Salih, 2022), (Jermins, 2016), (Kaunang & Walandouw, 2015), (Liawan & Harling, 2019), (Maulita, Adham, & Azizah, 2019), (Ningrum, Arafah, Darno, & Purnamasari, 2021), (Olayinka, 2022), (Putra, 2015), (Ramadhan & Mudzakar, 2022), (Ramdhani, Luthfiyani, & Afriani, 2020), (Sholihah & Agustina, 2020), (Syukriawati, Anhulaila, & Adam, 2015), (Wani, 2022). Berangkat dari data ini pula, pemateri memahami bahwa masih kurangnya sumbangsi pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi berbasis kebudayaan lokal, Hal ini tentu sangat disayangkan, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman budaya, namun masih kurang dieksplor dan dilestarikan dalam ranah keilmuan akuntansi.…”