Kebijakan moneter memiliki peran penting dalam mengatur stabilitas ekonomi suatu negara, termasuk di kawasan negara ASEAN-5. Bank sentral di negara-negara ini bertanggung jawab untuk menjaga inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan stabilitas sistem keuangan. Penelitian ini mengukur pada instrumen kebijakan moneter seperti suku bunga, kredit modal kerja, kredit konsumsi, dana pihak ketiga, dan indeks harga saham gabungan pada masing-masing negara ASEAN-5 sebagai tingkat keberhasilan dalam mengukur variabel pertumbuhan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah memberikan tolak ukur dari kebijakan moneter dalam pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model Vector Error Correction Model (VECM) sebagai alat untuk melihat pengaruh jangka panjang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa di 5 negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filiphina, dan Thailand menyatakan bahwa Kredit Modal Kerja, Kredit Konsumsi, Dana Pihak Ketiga, dan IHSG berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Sementara itu, suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.