Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subjektif dan Kontrol Perilaku Terhadap Minat Pelaku UMKM Untuk Menyusun Laporan Keuangan : Sebuah Bukti Empiris Dari UMKM di Kota Ambon

Abstract

The purpose of this research is to determine the effect of attitudes, subjective norms, and behavioral control on interest in compiling financial reports on micro, small and medium (UMKM) actors. This research uses regression analysis with a sample of 186 UMKM actors. The results of the study found that attitudes, subjective norms and behavioral control had a positive and significant effect on the interest in preparing financial statements for UMKM players in Ambon city. The results of this study contribute to providing empirical evidence about factors that can influence interest in preparing financial statements.

Analisis Minat UMK Terhadap Sertifikasi Halal di Pulau Madura

“…TPB dimulai dengan definisi eksplisit dari perilaku yang menarik dalam hal target, tindakan yang terlibat, konteks di mana hal itu terjadi, dan kerangka waktu (Ajzen, 2020;Ajzen & Schmidt, 2020). Minat berperilaku (behavioral intention) dijelaskan oleh Ajzen dan Fishbein dapat mengukur kekuatan tujuan untuk melakukan tindakan tertentu (Persulessy et al, 2020). Secara spesifik, Theory of Planned Behavior yang dikembangkan oleh Ajzen & Fishbein menjelaskan adanya tiga determinan minat individu, yaitu sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan (Juanda dkk., 2015).…”

Pengaruh Personal Capability dan Sikap Meboya Terhadap Kompleksitas Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM pada UMKM di Kabupaten Buleleng

“…Salah satu perilaku individu yang dapat mempengaruhi implementasi SAK EMKM ini adalah niat. Faktor motivasional yang diasumsikan dapat mempengaruhi suatu perilaku adalah niat Persulessy et al (2020). Dalam Theory of Planned Behavior, niat perilaku diungkapkan oleh seberapa kuat minat seseorang dalam percobaan, atau seberapa besar usaha yang dikeluarkan untuk mencapai tindakan yang diinginkan.…”

Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Berdasarkan SAK UMKM

“…20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dimaksud usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau badan usaha perorangan dengan kriteria memiliki aset bersih maksimal Rp50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau dengan omzet tahunan maksimal Rp300.000.000 (Prihatin, 2020). Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dijalankan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan cabang perusahaan yang tidak menjadi bagian baik langsung atau tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar dengan aset bersih lebih dari Rp50.000.000-Rp500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan omset tahunan diatas Rp300.000.000Rp2.500.000.000 (Maknun, 2020) (Persulessy, 2020). Sedangkan usaha menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan cabang perusahaan yang tidak menjadi bagian baik langsung atau tidak langsung dari usaha besar dengan aset bersih lebih dari Rp500.000.000-Rp10.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan omzet tahunan lebih dari Rp2.500.000.000-Rp50.000.000.000 (Afriani, 2021) (Siswanti & Suryati, 2020).…”