Penundaan pemilu Indonesia menjadi isu terhangat dan kontroversial baru-baru ini. Isu ini dilontarkan pertama kali oleh ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar setelah menerima pelaku UMKM, pengusaha dan para analis ekonomi di ruang Delegasi DPR RI, Nusantara III, Jakarta pada Rabu, 23 Februari 2022 [14]. Isu penundaan pemilu ini menyebabkan sentimen publik terpecah menjadi tiga, yaitu sentimen negatif, netral, dan positif. Untuk mengetahui persentase sentimen terbesar, diperlukan suatu analisis sentimen terhadap data cuitan twitter pada periode waktu 1 Januari 2022 sampai dengan saat penelitian ini dilakukan (27 Mei 2022). Dengan menggunakan model Naive Bayes Classifier, kita mencoba memetakan analisis sentimen sebelum Muhaimin Iskandar mengutarakan isu (31.840 data cuitan) dan setelah Muhaimin Iskandar mengutarakan isu (151.878 data cuitan). Analisis sentimen di durasi waktu sebelum Muhaimin Iskandar mengutarakan isu diperlukan untuk mengetes, apakah klaim penundaan pemilu adalah keinginan rakyat adalah benar. Sedangkan analisis sentimen di durasi waktu setelah Muhaimin Iskandar mengutarakan isu diperlukan untuk melihat polarisasi di twitter, seberapa besar dukungan maupun penolakan terhadap isu tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan masyarakat baru membahas isu penundaan pemilu setelah dibahas oleh Muhaimin. Sedangkan sentimen terhadap isu penundaan pemilu setelah dilontarkan oleh Muhaimin cenderung menunjukkan sentimen positif sebesar 60.581 cuitan unik, dengan 58.998 cuitan unik yang menunjukan sentimen negatif, sedangkan sisanya, yaitu sebesar 32.291 menunjukkan sentimen netral.