Analisis Pengembangan Strategi Umkm Berbasis Digital Untuk Membangun Mental Technopreneur

Abstract

Teknologi Informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat dan pesat untuk mendukung kualitas kerja seluruh bidang kegiatan. Implementasi teknologi adalah mempermudah serta meminimalisir waktu kerja antara lain website, media sosial, OA (Office Automation), dan tekhnologi lainnya. Tekhnologi komputerisasi mencakup perangkat lunak dan perangkat keras yang melakukan tugas yang diinginkan user. Berbicara mengenai tekhnologi saat ini, dapat diungkapkan bahwa UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang merupakan khazanah ekonomi yang merujuk pada kegiatan ekonomi produktif adalah pengguna tekhnologi. Penggunaan tekhnologi yang mendukung kinerja dan pengembangan UMKM ini sangat erat dikaitkan dengan istilah technoprenueur. Technopreneur merupakan pengguna technologi digital yang diaplikasikan pada usaha yang dijalankan. 
 Dengan adanya suatu konsep inovasi perkembangan teknologi informasi pada proses bisnis berbentuk website akan dapat membantu meningkatkan proses bisnis dari para pelaku usaha, dikarenakan mampu memperluas area pemasaran dan upaya untuk meningkatkan volume penjualan dengan cara membangun hubungan komunikasi yang bersifat interaktif dengan konsumen. Tahapan Pengembangan strategi untuk UMKM dengan basis digital untuk membangun mental technopreneur melalui tahapan antara lain : menerapkan metode pengukuran WebQual, kemudian menggunakan metode pendukung IPA (Importance Performance Analysis), WebQual dan IPA dengan bantuan Software SPSS serta Desain website sesuai dengan hasil analisis.

Implementation of Digital-preneurship Fitur in Supporting the Quality of Human Resources

“…So, it must be able to maintain consistency to survive in this world under any conditions. Keep interested in other fields and save boredom [1,8].…”

“…According to the newest data on November 09th 2021, the total number of positive cases of COVID-19 in Indonesia is 4,248,843 people, and 4,095,663 belong to recovered patients. As a result, it can be concluded that the number of COVID patients exposed to the Corona virus has decreased [1]. Nurses and doctors are at the forefront in handling the patients that are infected by COVID-19, and their profession as health professionals put them at high risk to be infected with COVID-19 as well.…”

“…Not a few ICEMSIT entrepreneurs take advantage of the role of the media as a means of marketing the products offered. This is done to get optimal profits and make the product known to the wider community [1]. Not only that, but Industry also 4.0 can give birth to new types of internet-based jobs (digitalpreneur) which are increasing rapidly and can change several types of work into new models using the internet network [2].…”

Formulasi dan Validasi Indikator Technopreneur

“…Studi empiris tentang upaya untuk mengembangkan indikator technopreneur berdasarkan penelitian (Nugroho et al, 2018) yang mengeksplorasi hubungan antara perilaku technopreneurship mahasiswa teknik informatika dan self sufficiacy dengan menggunakan berbagai faktor demografi seperti jenis kelamin, penghasilan, status tinggal dan usia. Temuan oleh (Angellia & Firmansyah, 2022) yang menggunakan metode analisis SWOT dengan hasil jiwa technopreneur akan terbentuk jika memiliki pandangan masa depan yang baik, berencana dengan harapan, mampu melihat peluang bisnis karakter motivator dan inovator dan yang terakhir adalah siap dan bersedia mengambil risiko. Metode kuantitatif digunakan oleh (Ambardi & Chaidir, 2020) untuk untuk menganalisis faktorfaktor apa saja yang memengaruhi minat technopreneur di kalangan mahasiswa Institut Teknologi dan bisnis Ahmad Dahlan yang menghasilkan bahwa faktor harga diri, inovasi, kepemimpinan, keuntungan dan lingkungan berpengaruh terhadap minat technopreneur mahasiswa ITB AD.…”