Perusahaan ini bergerak di bidang industri manufaktur. Produk yang dihasilkan yaitu spring bed, bantal, dan dipan. Dalam memproduksi spring bed tidak dapat dipungkiri akan adanya produk cacat yang terjadi. Penelitian ini diawali dengan identifikasi permasalahan yang terjadi. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, ditemukan jumlah cacat pada spring bed perbulan. Beberapa jenis cacat tersebut, antara lain coil yang tidak sesuai dengan ukuran, hasil kain bordir yang miring, dan benang putus pada pembuatan pola spring bed. Penelitian ini menggunakan pendekatan six sigma dengan metode DMAIC (define, measure, analyze, improve, control). Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai sebesar 8.385 DPMO dengan tingkat sebesar 3,891 sigma. Adapun perhitungan kapabilitas proses didapatkan nilai cp sebesar 0,76 dan nilai cpk sebesar 0,74. Berdasarkan diagram pareto terdapat cacat terbanyak yaitu data cacat pada hasil kain bordir yang miring sebesar 52,51%. Selanjutnya dilakukan analisis diagram fishbone untuk mengetahui akar permasalahan jenis cacat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka perusahaan perlu membuat standard operational procedure (SOP) dan one point lesson (OPL) untuk meminimalisir cacat pada produksi spring bed. Dengan adanya usulan perbaikan ini, perusahaan dapat mengurangi jumlah produksi cacat pada spring bed.