2022
DOI: 10.36456/inventa.6.1.a4903
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Penggunaan Video Pembelajaran Ipa Pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Di Sd Muhammadiyah 9 Surabaya

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan video pembelajaran IPA dalam pembelajaran tatap muka terbatas di SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VI yang berjumlah 24 siswa, Wali kelas VI, dan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar angket siswa, lembar wawancara guru, dan kepala sekolah. Penelitian ini men… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal Maret 2020, menyebabkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang membahas tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam situasi darurat penyebaran penyakit virus corona melalui sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring (online). Evaluasi pembelajaran daring oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menemukan bahwa pembelajaran tanpa tatap muka semakin berdampak negatif bagi peserta didik (Wahyuningsih et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal Maret 2020, menyebabkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang membahas tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam situasi darurat penyebaran penyakit virus corona melalui sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring (online). Evaluasi pembelajaran daring oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menemukan bahwa pembelajaran tanpa tatap muka semakin berdampak negatif bagi peserta didik (Wahyuningsih et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kemendikbud (2020) menyatakan bahwa dampak pembelajaran jarak jauh adalah: a) resiko putus sekolah, memaksa anak bekerja untuk menopang keuangan keluarga, sehingga orang tua memandang bahwa sekolah tidak ada peranannya jika tidak dilakukan tatap muka, b) hambatan perkembangan dan pertumbuhan yang mengarah pada kesenjangan dalam kinerja akademik karena perbedaan kualitas yang ditemui selama PJJ, c) kehilangan pembelajaran yang berkepanjangan (Learning Loss) dapat berisiko bagi perkembangan karakter dan kognitif, d) tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga dapat menyebabkan stres pada anak karena kurangnya interaksi. Hasil evaluasi pemerintah menyarankan penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk mengembalikan kompetensi yang hilang selama proses pembelajaran daring (Wahyuningsih et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini menyebabkan pemerintah khususnya Menteri Pendidikan mengeluarkan keputusan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Menurut Kemdikbud (Wahyuningsih et al, 2022) menjelaskan bahwa pembelajaran daring mengalami kendala yaitu a) Ancaman putus sekolah, anak terpaksa harus bekerja untuk membantu keuangan keluarga. Orang tua berpandangan bahwa sekolah tidak berperan dalam proses pengajaran jika tidak dilakukan secara tatap muka; b) Hambatan pertumbuhan dan perkembangan, perbedaan perolehan kualitas yang terjadi selama periode PJJ menyebabkan kesenjangan kinerja akademik siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…By being taught using only one reference book, it will be difficult for students to understand the learning material being taught (JUNIANTARI, 2021;Salmia & Yusri, 2021). It is difficult to understand the material students because the material being studied is limited (Andriani et al, 2019;Wahyuningsih et al, 2022). In addition, other impacts that can arise from using only one reference book in the learning process can cause students' interest in learning to decrease (Maulidina & Bhakti, 2020).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%