Analisis Peningkatan Kualitas Pelayanan Pasien Menggunakan Metode SERVQUAL dan Importance Performance Analysis (IPA)

Vanesa, Devina; Firman, Firman; Mesta, Hendri Andi

doi:10.24036/jkmw0284900

Cited by 3 publications

(4 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Penelitian Nabila & Widaningsih, (2022) menjelaskan bahwa IPA mampu mengidentifikasi tingkat kepuasan serta saran pengguna yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian di RSUD Padang Panjang menyatakan bahwa kualitas pelayanan RSUD Padang Panjang masih belum sesuai dengan yang diharapkan oleh penggunanya terutama bagi pasien rawat inap, dimana terdapat 21 atribut memiliki gap negatif dan perlu segera diperbaiki (Vanesa, Firman, & Mesta, 2020). Hal ini sejalan pula dengan penelitian Vieira et al, (2021) bahwa metode IPA sangat strategis dalam memaksimalkan kepuasan pengguna dan pengambilan keputusan kesehatan karena memiliki interpretasi yang jelas, dan dikelola dalam grafik dua dimensi.…”

Section: Importance Performance Analysisunclassified

“…Hasil analisis diketahui terdapat 14 layanan memiliki gap negatif, artinya kualitas layanan tersebut perlu diperbaiki. Fenomena ini sejalan dengan penelitian di RSUD Padang Panjang yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan di rawat inap masih rendah, dengan 23 layanan memiliki gap negatif dan 2 layanan memiliki gap positif (Vanesa et al, 2020). Nilai selisih tersebut dapat dimaknai bahwa layanan yang diberikan oleh pengelola belum berkualitas dan belum memuaskan para pengguna layanan terutama atribut responsiveness (P3) dan assurance (P4).…”

Section: Pembahasanunclassified

See 1 more Smart Citation

Optimalisasi Tarif Layanan dengan Memperbaiki dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Loka Litbangkes Pangandaran

Anjani

2024

Owner

View full text Add to dashboard Cite

In Indonesia, non-tax revenue is the second-largest source of state revenue, following tax revenue, and is expected to continue to increase in the future. To optimize non-tax revenue, tariffs are set, but using conventional However, if the tariff is set based on conventional methods, it can have a distorting effect. This study utilizes an activity-based costing system to establish service tariffs and assess quality at the Unit of Health Research and Development Pangandaran. An observational approach is employed, examining both primary and secondary data from a sample of 30 participants engaged in scientific tourism services and research collaboration. Technical terms are defined upon first use, and the language is objective, clear, and free of grammatical errors, following conventional formatting and citation guidelines. Non-probability sampling with a convenience approach was used. The data was evaluated using the activity-based costing system, servqual, and importance-performance analysis methods. The study conducted an importance-performance analysis of parameters related to cost and services with the goal of preserving the quality of service while avoiding high tariffs for users. Both rates were measured against the development efforts. The results showed that the scientific tourism rate yielded a cost of IDR5.884 and the research collaboration rate yielded a cost of IDR75.635, indicating a cost savings. Service quality attributes requiring improvement are responsiveness and assurance. Additionally, tangible elements and assurance must be aligned with tariff adjustments. This study offers valuable insights into setting non-tax state revenue tariffs in government work environments by emphasizing the quality of current services

show abstract

Section: Importance Performance Analysisunclassified

Section: Pembahasanunclassified

Optimalisasi Tarif Layanan dengan Memperbaiki dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Loka Litbangkes Pangandaran

Anjani

2024

Owner

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kuadran 4 adalah kuadran yang berisi atribut user yang dianggap kurang penting, sehingga dianggap berlebihan. Atribut sistem yang berada pada kuadran 4 perlu dikurangi untuk memperkecil biaya perusahaan [22].…”

Section: Cinepolisunclassified

ANALISIS KUALITAS WEBSITE CINEPOLIS DENGAN METODE WEBQUAL 4.0 & IPA

Joshua Putra,

Steffi Kristianti

et al. 2023

misi

View full text Add to dashboard Cite

Salah satu contoh dari perkembangan TI adalah proses pemesanan tiket Cinepolis yang dapat dilakukan secara online melalui website. Cinepolis sendiri adalah jaringan bioskop terbesar keempat di dunia yang beroperasi di sekitar 13 negara termasuk Indonesia. Akan tetapi dalam website Cinepolis saat ini masih terdapat kekurangan terutama dalam hal kualitas website. Oleh sebab itu penulis melakukan analisis kualitas website Cinepolis dengan metode WebQual 4.0 dan IPA untuk mengetahui kualitas website pemesanan tiket milik Cinepolis saat ini. IPA sendiri digunakan untuk menentukan karakteristik mana yang bermanfaat atau mungkin perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kepuasan pengguna terhadap website Cinepolis. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan evaluasi kualitas web Cinepolis dengan bantuan metode WebQual 4.0, yang menekankan pada usability, interactivity, dan service. Hasil dari penelitian ini berupa hasil pengujian hipotesis dan hasil analisis distribusi diagram IPA. Hasil pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji hipotesis yang sudah peneliti buat. Hasil analisis distribusi diagram IPA bertujuan untuk menjelaskan aspek mana saja dari web Cinepolis yang harus ditingkatkan, dipertahankan atau dikurangi.

show abstract

“…Metode IPA digunakan untuk memetakan layananlayanan rumah sakit yang segera diperbaiki atau ditingkatkan. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil keseluruhan pada metode Service Quality berupa kesenjangan negatif yang artinya kualitas layanan rumah sakit masih rendah dan pelanggan belum puas terhadap layanan tersebut dan terdapat 6 atribut layanan yang harus menjadi prioritas utama bagi rumah sakit untuk dilakukan perbaikan [33].…”

Section: A Penelitian Sqm DI Indonesiaunclassified

Penilaian Tingkat Kepuasan Layanan Produk/Jasa dengan Metode Service Quality Model

Almantara¹,

Sudarma²,

Swamardika³

2021

JTE

View full text Add to dashboard Cite

Kepuasan layanan produk/jasa merupakan satu diantara beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh pada sebuah perusahaan. Kepuasan adalah hal yang dapat diukur untuk meningkatkan dan mencapai tujuan dalam suatu perusahaan/institusi pemerintah. Tingkat kepuasan bisa diukur dengan memanfaatkan beberapa metode, diantaranya adalah Service Quality. Service Quality dapat menunjukan selisih antara harapan pelanggan terhadap perusahaan dengan layanan yang diterima oleh pelanggan dan dari selisih antara harapan dengan layanan yang diterima tersebut dapat dilihat tingkat kepuasan yang diberikan oleh pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dari metode Service Quality dalam mengukur tingkat kepuasan produk/jasa pada perusahaan atau institusi pemerintahan dengan konsep literature review. Hasil dari literature review menunjukan dari penerapan metode Service Quality lebih banyak digunakan pada perusahaan swasta dibandingkan dengan institusi pemerintahan. Hasil juga menunjukan bahwa kepuasan layanan produk/jasa lebih baik pada institusi pemerintah dibandingkan dengan perusahaan swasta. Hal tersebut ditunjukan pada salah satu literatur yang menghasilkan capaian tingkat kepuasan yang sangat baik pada kualitas layanan di institusi pemerintah.

show abstract

Analisis Peningkatan Kualitas Pelayanan Pasien Menggunakan Metode SERVQUAL dan Importance Performance Analysis (IPA)

Cited by 3 publications

References 1 publication

Optimalisasi Tarif Layanan dengan Memperbaiki dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Loka Litbangkes Pangandaran

Optimalisasi Tarif Layanan dengan Memperbaiki dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Loka Litbangkes Pangandaran

ANALISIS KUALITAS WEBSITE CINEPOLIS DENGAN METODE WEBQUAL 4.0 & IPA

Penilaian Tingkat Kepuasan Layanan Produk/Jasa dengan Metode Service Quality Model

Contact Info

Product

Resources

About