Cahaya matahari menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan energi terbarukan. Cahaya matahari dapat memanfaatkan menjadi sumber energi salah satunya adalah energi listrik. Pemanfaatan energi matahari memiliki dampak positif dalam mengurangi polusi udara dan dapat menghemat energi fosil. Cahaya matahari yang digunakan untuk pembangkit sangat berpengaruh seberapa besar intensitas cahaya matahari yang digunakan. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin tinggi energi listrik yang diserap oleh solar panel. Dengan memanfaatkan sensor BH-1750 berbasis mikrokontroler Arduino maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar intensitas cahaya matahari dikawasan Kampus Universitas Buana Perjuangan Karawang Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran intensitas cahaya matahari di kawasan kampus UBP Karawang dengan pengambilan sample selama 30 Menit. Dimulai pada pukul 10.00 WIB -10.30 WIB dengan posisi matahari di prediksi dari 80 derajat sampai 94 derajat. Data yang dihimpun menggunakan satuan lx (LUX) dengan pengaruh temperatur cuaca (ᵒC). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa rata-rata intensitas cahaya yang diperoleh sebesar 54627,05 lux pada posisi matahari 94 derajat dengan suhu lingkungan sebesar 34,5 derajat selsius maka menghasilkan rata-rata daya sebesar 0,007998104 W/cm 2 .