Formal education is not sufficient as a provision to find a job, it needs to be equipped with soft skills, such as the ability to communicate. This study aims to reveal the basic communication skills and soft skills of job seekers with low education and their readiness to enter the world of work. Respondents of this study are the younger generation who are looking for a job. They live in Rusunawa Marunda, Cilincing, North Jakarta. There are 37 respondents involved in this study. This study is descriptive quantitative with case studies. The data collection technique used a Likert scale questionnaire with five scales. The data analysis technique was carried out with descriptive statistics used SPSS 25. The results of this study indicate that the respondents are ready and confident enough to compete in the work world with their communication skills and other soft skills. The skill that the majority of respondents felt lacking was communication in English. This study suggested doing intervention by mentoring and training of communication and English for respondents, the younger generation of productive age with low education. Keywords: Formal Education; Communication; Hard Skill; Soft Skill; English Language AbstrakPendidikan formal belum cukup sebagai bekal untuk mencari pekerjaan, lulusan perlu dibekali dengan soft skill, seperti kemampuan berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan mengungkap keterampilan komunikasi dasar dan soft skill pencari kerja yang berpendidikan rendah dan kesiapan mereka memasuki dunia kerja. Responden dalam penelitian ini adalah generasi muda yang sedang mencari pekerjaan. Mereka tinggal di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Ada 37 responden yang terlibat dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan angket skala likert dengan lima skala. Teknik analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif melalui bantuan SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden cukup siap dan percaya diri untuk bersaing di dunia kerja dengan kemampuan komunikasi dan soft skill lainnya. Keterampilan yang dirasakan sebagian besar responden kurang adalah komunikasi dalam bahasa Inggris. Penelitian ini menyarankan agar dilakukan intervensi melalui pendampingan dan pelatihan komunikasi dan bahasa Inggris bagi mereka yang berpendidikan rendah, tetapi tergolong generasi muda yang produktif. Kata Kunci: Pendidikan Formal; Komunikasi; Hard Skill; Soft Skill; bahasa Inggris