Analisis Perubahan Garis Pantai Di Pulau Madura Menggunakan Citra Satelit Landsat 8

Agustin, Normala Sekar; Syah, Achmad Fachruddin

doi:10.21107/juvenil.v1i3.8843

Cited by 8 publications

(6 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Panjang garis pantai Indonesia memiliki luas 54,716 km dan pantai Jawa Timur sebesar 1,900 km (Setiyowati et al, 2016). Pantai yang diminati oleh wisatawan di Jawa Timur yaitu Malang (Idris et al, 2016), Surabaya (Agustanya & Yulianti, 2020, Madura (Agustin & Syah, 2020), Tuban (Joesidawati, 2016), Probolinggo (Suyarso, 2016), Bali (Prastika & Sunarta, 2018) dan Banyuwangi (Cynthia & Kristanto, 2017).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penerapan Digitalisasi di Wisata Muara Baduk Kabupaten Banyuwangi

Adi Mulyadi,

Indari

2023

View full text Add to dashboard Cite

Tulisan ini membahas tentang penerapan digitalisasi di wisata Muara Baduk Kabupaten Banyuwangi. Pengelola wisata mengalami kesulitan branding di era digital. Oleh sebab itu, kelompok KKN Muara Baduk mengusulkan dua program kerja unggulan jangka panjang sebagai media branding destinasi wisata. program kerja unggulan seperti desain website dan produk keripik talas bening. Hasil penerapan digitalisasi menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara dan lokal mendapatkan informasi lebih mudah tentang destinasi Muara Baduk dan produk UMKM dipromosikan dalam webiste. Penerapan digitalisasi digunakan sebagai branding destinasi dan informasi bagi wisatawan.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Penerapan Digitalisasi di Wisata Muara Baduk Kabupaten Banyuwangi

Adi Mulyadi,

Indari

2023

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Wisata memiliki sektor penting dalam pembangunan perekonomian di dunia [2]. Salah satu wisata pantai di Jawa Timur yang paling diminati oleh pengunjung seperti Malang [3], Surabaya [4], Madura [5], Tuban [6], Probolinggo [7], dan Banyuwangi [8]. Wisatawan Mancanegara yang berkunjung di Provinsi Jawa Timur dari tahun 2007-2008 sebesar 140.438 sampai dengan 156.726 pengunjung, 2009-2019 mencapai 158.076 hingga 320.529 pengunjung.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Wisata Edukasi Mandiri Energi Menggunakan PLTS dan PLTB di Pantai Ria Bomo Kabupaten Banyuwangi

Mulyadi

Putra

Wardhana

et al. 2022

TEKIBA

View full text Add to dashboard Cite

– This paper describes the concept of energy independent educational tourism on Ria Bomo beach, Banyuwangi. Educational tourism is implemented to help the community's economy after the COVID-19 pandemic. The decline in post-pandemic tourists from 35,035 to 689 visitors, so that it has an impact on MSME business actors and tourism managers. Therefore, the community service team proposed the use of natural resources by implementing PLTS and PLTB as an effort to encourage business actors. The application of PLTS and PLTB is conceptualized as an education for tourists visiting Ria Bomo beach. The results of applying the concept show that the increase in tourist visitors is 10% on Monday-Friday. While tourist visitors on Saturday-Sunday to 20%. This concept is applied for education and piloting at beach destinations throughout Banyuwangi Regency.

show abstract

“…Kerusakan ekosistem pesisir pantai Labuhan tersebut tentunya akan berdampak pada kecepatan abrasi pantai yang akan bertambah, hal tersebut dikarenakan mangrove dan terumbu karang sendiri memiliki fungsi untuk memperkokoh ketahanan pantai dari ombak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustin & Syah (2020), yang dilakukan melalui analisis perubahan garis pantai di Pulau Madura menggunakan Citra Satelit Landsat 8, abrasi rata-rata per tahun di wilayah Pesisir Utara Kabupaten Bangkalan sekitar -5,24 meter. Abrasi tersebut diukur melalui perubahan garis pantai.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Konservasi dan Pemberdayaan “Peran CSR PHE WMO dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Labuhan, Bangkalan”

Masruroh

2022

J. eff. serv.

View full text Add to dashboard Cite

Ekowisata Pesisir Labuhan merupakan program yang dikembangkan oleh PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) yang berfokus pada pengembangan kegiatan Ekowisata berbasis konservasi lingkungan. Memiliki latar belakang masalah kerusakan lingkungan yang menyebabkan abrasi dan berkurangnya pendapatan nelayan membuat PHE WMO tergerak untuk menjalankan program CSRnya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PHE WMO bertujuan untuk memperbaiki kondisi lingkungan wilayah pesisir dan menyebarluaskan manfaat program khususnya di bidang lingkungan, ekonomi dan sosial. Strategi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di Labuhan dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan kemandirian masyarakat melalui serangkaian proses pemberdaan. Dari hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan sejak tahun 2014 telah memberikan manfaat diantaranya perbaikan lingkungan melalui penanaman lebih dari 76.000 bibit mangrove, penambahan spesies fauna akuatik menjadi 36 spesies karena adanya konservasi terumbu karang, peningkatan pendapatan kelompok pengelola jasa wisata dan UKM hingga 4 juta rupiah per bulan dan menjadikan program Ekowisata Pesisir Labuhan menjadi pusat penelitian.

show abstract

Analisis Perubahan Garis Pantai Di Pulau Madura Menggunakan Citra Satelit Landsat 8

Cited by 8 publications

References 0 publications

Penerapan Digitalisasi di Wisata Muara Baduk Kabupaten Banyuwangi

Penerapan Digitalisasi di Wisata Muara Baduk Kabupaten Banyuwangi

Wisata Edukasi Mandiri Energi Menggunakan PLTS dan PLTB di Pantai Ria Bomo Kabupaten Banyuwangi

Konservasi dan Pemberdayaan “Peran CSR PHE WMO dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Labuhan, Bangkalan”

Contact Info

Product

Resources

About