Analisis Resiko Lingkungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Studi Kasus: TPA Piyungan Bantul)

Kasam, Ir

doi:10.20885/jstl.vol3.iss1.art2

Cited by 19 publications

(20 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Jika kita masih dibelenggu oleh pemikiran bahwa sampah berakhir di TPA (Tempat Penampungan Sampah Akhir), sulit sekali untuk membangun lingkungan yang bersih dan sehat (Winahyu, Hartoyo, & Syaukat, 2019). Pengelolaan sampah dengan sistem Bank Sampah meliputi pengelolaan sampah terpilah dan sampah daur (reduce, reuse, dan recycle) akan berimplikasi kepada berkurangnya sampah di TPA (Kasam, 2011;Rahmadani, 2020). Program Bank Sampah yang telah dilakukan sangat mungkin untuk melibatkan partisipasi dan gerakan masyarakat .…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pendampingan Komunitas Masyarakat Sukajadi Dalam Mengedukasi Nilai Guna Sampah Menjadi Berkah

Ida

Pandanwangi

Manurung

et al. 2021

View full text Add to dashboard Cite

Education of waste management is needed because there are people do not understand how to manage waste. This problem was raised by the government of Bandung in Kang Pisman program (Reduce Separate Benefit). Ikatan kekeluargaan Perempuan Maranatha (IKPM) and Bank Sampah Bersinar support the program by educating the public in improving the use of waste. The target community is the Sukajadi Community. The number of the participants was 45 people. Participants filled out a questionnaire before and after education, 38 participants completed the questionnaire and 7 participants did not complete the questionnaire. Education consists waste sorting, waste management ad types of waste. This service method uses the Participatory Action Research (PAR) method. Wilcoxon Signed Rank Test shows an increase in knowledge about waste sorting, waste management and types of waste. It is hoped that the community from Sukajadi can manage their waste properly and Kang Pisman program can be successful.Edukasi manfaat pengelolaan sampah dibutuhkan oleh masyarakat karena terdapat masyarakat yang belum memahami cara pengelolaan sampah. Permasalahan ini diangkat oleh Pemerintah Kota Bandung dalam program Kang Pisman (Kurangi Pisahkan Manfaatkan). Ikatan Kekeluargaan Perempuan Maranatha (IKPM) dan Bank Sampah Bersinar mendukung program tersebut dengan mengedukasi masyarakat dalam meningkatkan guna sampah sehingga menjadi berkah. Masyarakat yang disasar adalah Komunitas Kecamatan Sukajadi. Jumlah peserta sebanyak 45 orang. Peserta diminta mengisi kuesioner sebelum dan setelah kegiatan. Dari 45 peserta, terdapat 37 peserta yang mengisi lengkap kuesioner dan 8 peserta tidak mengisi lengkap kuesioner. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan pemilahan sampah, pengelolaan sampah dan jenis sampah yang memberikan nilai guna. Metoda pengabdian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Hasil Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pemilahan sampah, pengelolaan sampah dan jenis sampah. Diharapkan komunitas dari Kecamatan Sukajadi dapat mengelola sampahnya dengan baik dan benar sehingga program Kang Pisman dapat berhasil.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Pendampingan Komunitas Masyarakat Sukajadi Dalam Mengedukasi Nilai Guna Sampah Menjadi Berkah

Ida

Pandanwangi

Manurung

et al. 2021

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Dampak keberadaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah dapat menyebabkan sumur masyarakat dan tanah tercemar. Pencemaran air ini bisa disebabkan dari leacheate sampah yang masuk ke dalam tanah membawa kandungan bahan berbahaya dari sampah ikut masuk ke dalam air (Kasam, 2011). Berdasarkan survei untuk kondisi air tanah rumah penduduk di dekat TPA belum adanya terindikasi tercemar oleh TPA.…”

Section: Pencemaran Air Oleh Lindiunclassified

Strategi Pengelolaan tempat pemrosesan akhir (TPA ) Sampah Batu Canai di Kelurahan Pematang Reba Indragiri Hulu

Harman

Siregar

Putra

2021

Zona

View full text Add to dashboard Cite

To solve the waste problem in Indragiri Hulu Regency, the Regency Government built a Landfill (TPA). This waste Landfill (TPA) is located at Jalan Batu Canai, Pematang Reba Village, Rengat Barat District. However, the management of this TPA has experienced various obstacles so that it does not run optimally so it is interesting for further research.This research was conducted in August 2020 at the Batu Canai waste landfill (TPA) using survey methods, literature study and interviews. The type of data used in the form of a combination of quantitative and qualitative research will be described descriptively. The variables of this study include 1.) The existing condition of Batu Canai Waste Landfill (TPA) Pematang Reba Village, 2) The impact of the existence of Batu Canai Final Disposal Site (TPA) of Batu Canai Garbage in Pematang Reba Village on the environment, social and economy according to the perceptions of the community around the TPA , 3) Management strategy of Batu Canai waste landfill (TPA) Pematang Reba Village. The existing condition of TPA Batu Canai in terms of facilities and infrastructure is quite adequate, although some infrastructure and operational facilities are damaged. From the calculation results, the estimated service life of Batu Canai waste landfill (TPA) is 8 years and 9 months. For the impact of the existence of TPA Batu Canai, according to the community's perception around the TPA, from a socio-economic perspective, their response was positive and from an environmental perspective, their response was negative. Meanwhile, the alternative management strategies for Batu Canai waste landfill were analyzed through SWOT analysis. From the results of the SWOT analysis, it was found that the condition of the TPA was in Quadrant III and the right alternative strategy for managing the Batu Canai Final Processing Site (TPA) in Pematang Reba Village was a WO (Weaknesses-Opportunities) strategy, namely 1) Optimizing the Controlled landfill system, 2) Support Government to establish a special agency for managing TPA, 3) Utilizing good waste processing technology to process organic waste into bio energy, 4) Empowering and fostering communities to establish a Waste Bank.

show abstract

“…Semakin besar TU, semakin besar tingkat toksisitasnya. Toxic Unit-acute merupakan timbal-balik konsentrasi efluen 100 kali yang menyebabkan 50% dari organisme mati pada uji toksisitas akut (US EPA, 2010 (Kasam, 2011).…”

Section: Analisis DI Inlet Dan Outlet Limbah Cair (Efektivitas)/ Remounclassified

Pengujian Toksisitas Lindi Instalasi Pengolahan Lindi TPA Piyungan pada Daphnia sp. dengan Whole Effluent Toxicity

2020

View full text Add to dashboard Cite

Lindi adalah rembesan yang melalui tumpukan sampah hasil endapan yang berada di bawah landfill yang terakumulasi yang terdiri dari bahan organik dan anorganik. Lindi hasil pengolahan IPL TPA Piyungan masih memiliki potensi pencemaran lindi menjadi permasalahan yang masih memiliki nilai toksisitas yang tinggi. Perlu adanya pengukuran toksisitas untuk mengetahui pengaruh pencemaran lindi terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) melakukan analisis efektivitas hasil pengolahan lindi di IPL TPA Piyungan, dan (2) melakukan pengujian toksisitas akut dengan WET (Whole Effluent Toxicity) menggunakan Daphnia sp. pada pengolahan lindi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni melakukan uji laboratorium pada parameter pengolahan lindi yang disesuaikan dengan permen LHK No. 59 tahun 2016 untuk pengukuran efektivitas pengolahan lindi, uji LC50 untuk mengetahui tingkat tokisitas akut pada influen dan efluen pengolahan lindi. proses pengolahan lindi TPA Piyungan terdiri dari Kolam Sedimentasi, Aerasi, dan Desinfeksi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Efektivitas pengolahan lindi TPA Piyungan pada parameter berturut-turut TSS 56 %; BOD 82 %; COD 0 %; TN 41,67%; dan Hg 14 %. Hasil efektivitas pengolahan lindi tersebut tidak mempengaruhi peningkatan perbaikan kualitas lindi yang disesuaikan Peraturan Menteri LHK No 59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 masih melebihi baku mutu yang telah ditetapkan kecuali parameter BOD, (2) Toksisitas lindi TPA Piyungan dikategorikan Very High Acute Toxicity pada influen dan High Acute Toxicity efluen IPL Piyungan. Kematian 50% populasi daphnia untuk contoh uji influen IPL Piyungan sebesar 0,482% dengan Toxic Unit acute (TUa) sebesar 203,33. Contoh uji efluen IPL Piyungan sebesar 2,752% dengan Toxic Unit acute (TUa) sebesar 36,33.

show abstract

Analisis Resiko Lingkungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Studi Kasus: TPA Piyungan Bantul)

Cited by 19 publications

References 0 publications

Pendampingan Komunitas Masyarakat Sukajadi Dalam Mengedukasi Nilai Guna Sampah Menjadi Berkah

Pendampingan Komunitas Masyarakat Sukajadi Dalam Mengedukasi Nilai Guna Sampah Menjadi Berkah

Strategi Pengelolaan tempat pemrosesan akhir (TPA ) Sampah Batu Canai di Kelurahan Pematang Reba Indragiri Hulu

Pengujian Toksisitas Lindi Instalasi Pengolahan Lindi TPA Piyungan pada Daphnia sp. dengan Whole Effluent Toxicity

Contact Info

Product

Resources

About