Kebutuhan listrik di Indonesia semakin meningkat terutama di Indonesia bagian tengah dan timur, maka diperlukan pembangkit listrik untuk memasok kebutuhan tersebut, dan wacananya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu kawasan strategis yang memerlukan listrik terutama untuk industri pariwisata, namun demikian, daerah NTB rawan terhadap bahaya gempabumi, yaitu guncangan dan bahaya ikutan, seperti retakan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah atau longsor. Sesar permukaan yang termasuk sesar aktif adalah salah satu jenis bahaya gempabumi yang harus dihindari. Penyelidikan ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya sesar permukaan di daerah NTB, yaitu di Plampang, Pulau Ngali, Pulau Rakit. Metodologi yang digunakan meliputi pengamatan morfologi, morfotektonik, singkapan batuan, dan unsur-unsur pensesaran permukaan, dan pemetaan geologi. Hasil penyelidikan menunjukkan tidak terindikasi adanya sesar permukaan di daerah Plampang, Pulau Ngali, Pulau Rakit, namun hanya didapatkan beberapa kelurusan dan kekar dan indikasi sesar minor saja. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya pensesaran permukaan di NTB khususnya di daerah Plampang, Pulau Ngali, dan Pulau Rakit.