2010
DOI: 10.18326/muqtasid.v1i2.209-225
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Risiko dalam Investasi Islam

Abstract: Abstract: Abstract: Abstract:Business activities and investments could not be separated from risk, because the return was a result of the risk analysis. Based on its nature, it was no small investment activities, especially in the field of financial assets, which in fact exploit the conditions in a way to speculate. In many cases, these speculators caused often create economic inequality, even crisis. This article would find footing construction investment ethical analysis of Islamic pespectives, including the… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Ketidakjelasan terkait objek akad menjadi dilarangnya akad menurut ulama yaitu meliputi 1) jenis, 2) spesifikasi, 3) atribut, 4) kuantitas, 5) esensi, dan 6) waktu penyerahan. Yang mana risiko tersebut membuat garis besar pembagian investor (Irkhami, N., 2010).…”
Section: Risikounclassified
“…Ketidakjelasan terkait objek akad menjadi dilarangnya akad menurut ulama yaitu meliputi 1) jenis, 2) spesifikasi, 3) atribut, 4) kuantitas, 5) esensi, dan 6) waktu penyerahan. Yang mana risiko tersebut membuat garis besar pembagian investor (Irkhami, N., 2010).…”
Section: Risikounclassified
“…Investasi syariah pada sektor aktiva riil atau langsung memiliki berbagai macam produk dan instrumen yang dapat dipilih oleh semua lapisan masyarakat. Sebagai contoh, investasi syariah yang bergerak pada sektor riil adalah pembelian asset produktif, seperti properti, industri, perkebunan dan lain sebagainya (Irkhami, 2010).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Investasi ini juga dapat dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi, dan sebagainya. (Irkhami, 2010) Menurut Hanafi dan Halim ( 2009), investor dapat membeli, menahan, dan kemudian menjual saham tersebut. Membeli dan menahan memiliki makna berhak atas kerugian yang diperoleh oleh perusahaan (apabila rugi).…”
Section: Investasi Pada Sahamunclassified