2020
DOI: 10.31315/jdse.v20i1.3253
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Risiko Produksi Daun Teh Basah Berdasarkan Pemetikan Mekanik Dan Manual Pada Pt Perkebunan Nusantara Ix Kebun Semugih Kabupaten Pemalang

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan risiko produksi daun teh basah pada pemetikan mekanik dan manual, menganalisis perbedaan produktivitas tenaga kerja pemetikan mekanik dan manual, serta menganalisis dan merekomendasikan strategi penanganan risiko produksi pemetikan mekanik dan manual di PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pemetikan teh secara mekanis menghasilkan efisiensi 8-15 kali lebih baik dan mengurangi biaya 50%-70% dibandingkan dengan pemetikan secara manual (Wu, 2015). Penggunaan mesin petik tidak hanya dapat meningkatkan hasil panen (Kusumawati & Triaji, 2017;Krisdiarto et al, 2018;Ula et al, 2019 ), namun dapat mengurangi kehilangan zat pati pada daun (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010), menekan biaya pemetikan, dan meningkatkan pendapatan petani (Han et al, 2019). Meskipun demikian, penggunaan mesin petik memiliki resiko kerja yang tinggi, terutama saat proses pemetikan dilakukan pada lahan dengan kemiringan 35°-40° dengan tinggi tanaman di atas 100 cm (Simarmata et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemetikan teh secara mekanis menghasilkan efisiensi 8-15 kali lebih baik dan mengurangi biaya 50%-70% dibandingkan dengan pemetikan secara manual (Wu, 2015). Penggunaan mesin petik tidak hanya dapat meningkatkan hasil panen (Kusumawati & Triaji, 2017;Krisdiarto et al, 2018;Ula et al, 2019 ), namun dapat mengurangi kehilangan zat pati pada daun (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010), menekan biaya pemetikan, dan meningkatkan pendapatan petani (Han et al, 2019). Meskipun demikian, penggunaan mesin petik memiliki resiko kerja yang tinggi, terutama saat proses pemetikan dilakukan pada lahan dengan kemiringan 35°-40° dengan tinggi tanaman di atas 100 cm (Simarmata et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified