Pemilihan Presiden Indonesia 2024 semakin dekat dan marak diperbincangkan. Dinamika politik dan aktivitas yang dilakukan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden dapat memengaruhi preferensi masyarakat terhadap calon presiden dan wakil presiden. Seorang politisi pasti akan mempertimbangkan popularitasnya jika mereka mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden agar dipilih oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana preferensi atau kecenderungan masyarakat dalam memilih calon presiden dan wakil presiden Indonesia 2024, khususnya pengguna media sosial Twitter. Selain itu, penelitian ini untuk mengukur dampak informasi politik yang tersebar di Twitter dan menyediakan wawasan yang relevan serta signifikan bagi pengambil keputusan politik, tim kampanye pemilihan, dan analis politik untuk merancang strategi komunikasi yang efektif dengan memahami dinamika serta preferensi politik masyarakat di era digital. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode text mining dan SAW (Simple Additive Weighting) untuk melihat kecenderungan atau pilihan masyarakat dalam memilih pemimpin negara berdasarkan data dari Twitter dengan beberapa hashtag dan kata kunci tertentu yang sering muncul di Twitter. Data yang terkumpul sebanyak 92.852 tweet yang kemudian dianalisis sentimennya. Data sentimen tersebut digunakan dalam proses pemeringkatan dengan metode SAW (Simple Additive Weighting). Hasil sentimen terhadap ketiga pasangan calon ini masih didominasi dengan sentimen positif. Berdasarkan hasil pemeringkatan menunjukkan bahwa pasangan calon nomor urut 2 yaitu Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka, mendapat peringkat pertama dengan nilai akhir 0.865, disusul pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan & Muhaimin Iskandar, dengan nilai 0.846, dan terakhir pada peringkat 3 yaitu pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo & Mahfud MD, dengan nilai 0.702.