ANALISIS SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL BATANG TANAMAN PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli L.) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Baud, Grace S.; Sangi, Meiske S.; Koleangan, Harry S. J.

doi:10.35799/jis.14.2.2014.6065

Cited by 28 publications

(34 citation statements)

References 7 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Saponis content in extracts from SEJ, SCJ, and SWJ were qualitatively similar. Saponins are also referred to as natural detergents; the name is from the Latin "sapo," which means soap, because of the dominant characteristic of soap-like saponins (Calabria 2008;Hawley and Hawley 2004)foam (Baud et al 2014). Tannin content was qualitatively highest in the SEJ extracts; lower tannin content was detected in the SCJ and SWJ extracts.…”

Section: Phytochemical Screeningmentioning

confidence: 99%

Short communication: Effects of the various source areas of Indonesian bay leaves (Syzygium polyanthum) on chemical content and antidiabetic activity

et al. 2020

View full text Add to dashboard Cite

Abstract. Dewijanti ID, Mangunwardoyo W, Dwiranti A, Hanafi M, Artanti N. 2020. Short communication: Effects of the various source areas of Indonesian bay leaves (Syzygium polyanthum) on chemical content and antidiabetic activity. Biodiversitas 21: 1190-1195. Bay leaves (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) are from an Indonesian plant species belonging to the Myrtaceae family. The Indonesian name for this plant is salam; it is found in Sumatra, Kalimantan, and the Java Islands. Its leaves are the part of the plant commonly used. Salam leaves are usually consumed by people as a food flavoring, but are also used as a traditional antidiabetic medicine. The purpose of this study was to discover the effects of salam leaves’ origins on their chemical content and antidiabetic activity. For this reason, salam leaf samples were collected from three different provinces in Java (West Java, Central Java, and East Java). The samples were extracted by boiling in water. Phytochemical screening, chemical analysis using TLC, HPLC, LC-MSMS, and FTIR, and antidiabetic in vitro testing using alpha-glucosidase inhibition methods were conducted on the salam leaves’ water extracts. The results showed that salam leaf extracts from all three provinces contained quercetin. However, the salam originating from East Java also contained coniferin, the salam from Central Java contained juncusol, and the salam from West Java contained retucine. The salam leaves originating from East Java showed the lowest antidiabetic activity, whereas salam leaf extract showed significantly higher antidiabetic activity. As conclusion, a plant’s growth origin affects its chemical content and antidiabetic activity.

show abstract

Section: Phytochemical Screeningmentioning

confidence: 99%

Short communication: Effects of the various source areas of Indonesian bay leaves (Syzygium polyanthum) on chemical content and antidiabetic activity

et al. 2020

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Larutan dikocok perlahan dan dibiarkan selama beberapa menit. Adanya steroid ditunjukan oleh warna biru atau hijau, sedangkan triterpenoid memberikan warna merah atau ungu (Baud, 2014).…”

Section: Uji Steroid Dan Triterpenoidunclassified

“…Ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan air panas lalu didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik lalu ditambahkan 1 tetes HCl 2 N. Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya buih yang stabil setinggi 1-10 cm selama tidak kurang dari 10 menit (Baud, 2014)…”

Section: Uji Saponinunclassified

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Belimbing Hutan (Cnestis palala (LOUR)MERR)

Allo¹,

Rahmawati

Ramadhan

2017

Proc. Mul. Pharm. Conf.

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKTanaman belimbing hutan merupakan tanaman yang secara empiris digunakan untuk meredakan sakit perut dan juga untuk menyembuhkan luka yang disertai infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder serta mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak daun belimbing hutan (Cnestis Palala(Lour)Merr) terhadap beberapa bakteri uji. Sampel dikumpulkan kemudian dimaserasi menggunakan pelarut metanol. Identifikasi senyawa metabolit sekunder dilakukan menggunakan uji kualitatif dengan mereaksikan sampel dengan beberapa reagen. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Data hasil identifikasi metabolit sekunder dianalisis secara kualitatif dengan melihat adanya perubahan warna. Hasil identifikasi golongan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak positif terdapat senyawa flavonoid, fenol dan tannin. Data hasil pengujian antibakteri dianalisis dengan mengukur zona bening yang terbentuk disekitar paper disc. Hasil pengujian antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak daun belimbing hutan memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Konsentrasi terbaik ekstrak daun belimbing hutan dalam membunuh bakteri yaitu 50% dengan rata-rata diameter zona bunuh Escherichia coli (10.40 mm), Salmonella thyposa (9.77 mm), Staphylococcus aureus (10.17 mm), dan Bacillus subtilis (9.67 mm).Kata kunci : Belimbing Hutan, Cnestis palala (Lour) Merr, Antibakteri. PENDAHULUANMikroba patogen merupakan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit pada tubuh, contohnya penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen yaitu infeksi kulit, meningitis dan candiasis. Jika mikroba tersebut masuk ke dalam saluran sistematik maka dapat menyebabkan penyebaran mikroba di dalam tubuh dan dapat menimbulkan penyakit yang dapat berujung kematian. Biasanya digunakan antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikroba Proceeding of the 5 th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences,

show abstract

“…[20] Tumbuhan patah tulang (Euphorbia tirucalli) tidak memiliki daun dan hanya tersusun atas batang yang menyerupai tulang belulang yang merupakan ciri khas pada tumbuhan ini [21]. [22] Dan getah yang terkandung pada tumbuhan ini secara empiris terbukti dapat mengobati luka [23].…”

unclassified

Studi Kinetika Ekstrak Tumbuhan Patah Tulang (Euphorbia Tirucalli) Terhadap Penyembuhan Pada Kulit

Sukma¹

2019

Preprint

View full text Add to dashboard Cite

Studi ini bertujuan untuk membuat ekstrak dari tumbuhan patah tulang(Euphorbia tirucalli) terhadap penyembuhan pada kulit . Metode yangdilakukan adalah eksperimen dan uji aktivitas katalitik secara langsung.Tahapan pertama dilakukan dengan pembuatan ekstrak dari tumbuhan patahtulang (Euphorbia tirucalli) . Uji aktivitas langsung dilakukan dengan variasiberupa tetesan-tetesan selama 2-3 hari. Hasil eksperimen membuktikan bahwaekstrak dari tumbuhan patah tulang (Euphorbia tirucalli) dapat menghilangkantahi lalat yang membesar, menghilangkan kulit yang menebal atau kutil,mengeluarkan duri yang tertusuk pada kulit, serta meredakan patah tulang.Kondisi optimum ekstrak dari tumbuhan patah tulang tergantung kepadakeluhan yang dialami. Penyembuhan ini diduga karena aktivitas katalitik ekstrakdari tumbuhan patah tulang (Euphorbia tirucalli) terhadap getah dan rantingatau dahannya.

show abstract

ANALISIS SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL BATANG TANAMAN PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli L.) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Cited by 28 publications

References 7 publications

Short communication: Effects of the various source areas of Indonesian bay leaves (Syzygium polyanthum) on chemical content and antidiabetic activity

Short communication: Effects of the various source areas of Indonesian bay leaves (Syzygium polyanthum) on chemical content and antidiabetic activity

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Belimbing Hutan (Cnestis palala (LOUR)MERR)

Studi Kinetika Ekstrak Tumbuhan Patah Tulang (Euphorbia Tirucalli) Terhadap Penyembuhan Pada Kulit

Contact Info

Product

Resources

About